SATU perusahaan di China, Dongpo Paper, menerapakan kebijakan unik tentang bonus buat karyawan. Bagaimana tidak unik? Alih-alih memberikan bonus berdasarkan performa kerja, Dongpo Paper justru memberikan bonus buat karyawan yang berhasil menaklukkan tantangan dari Perusahaan.

    Tantangan tersebut bisa dibilang tantangan sehat, karena challenge berolahraga lari sejauh 50 kilometer tiap bulan. Bukan tanpa tujuan, sang pemilik Perusahaan mengatakan tantangan ini dimaksudkan untuk membuat para karyawannya jadi lebih sehat secara fisik dan batin.

     BACA JUGA:

    “Perusahaan akan lebih lama beroperasi jika karyawannya sehat,” ucap Lin Zhiyong pemilik Dongpo Paper dikutip dari Asia One, Rabu (10/1/2024)

     BACA JUGA:

    Bonus yang diberikan juga sangat menarik, karyawan yang berhasil lari 50 kilometer tiap bulan akan mendapat bonus yakni gaji penuh selama satu bulan.

    (Foto: Fotorech/Pixabay)

    Lantas bagaimana dengan yang gagal? Lin Zhiyong mengatakan setiap performa karyawan dalam berolahraga akan mendapatkan apresiasi. Karyawan yang berhasil berolahraga lari 40 kilometer tiap bulan akan mendapatkan bonus 60 persen dari gaji sebulan.

    Begitu juga yang cuma bisa berolahraga lari sejauh 30 kilometer per bulan. Mereka tetap akan mendapatkan bonus 30 persen dari gaji per bulan.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Kebijakan itu sendiri sudah diterapkan beberapa bulan belakangan ini. Lin Zhiyong malah menceritakan bahwa karyawannya justru sangat termotivasi dengan kebijakan tersebut. Seluruh karyawan jadi semakin sering berolahraga.

    Sejauh ini, tercatat pada November 2023, manajer bisnis perusahaan Dongpo Paper, Zhou Jian, menduduki peringkat pertama setelah mampu berlari sejauh 89 kilometer.

    Hanya saja kebijakan tersebut justru ditanggapi berbeda di dunia maya. Banyak warganet yang mengatakan bahwa kebijakan tersebut punya kelemahan di dalamnya.

    “Niat kebijakan perusahaan itu baik, tapi harus mempertimbangkan kondisi atau masalah kesehatan apa pun yang ada di kalangan karyawannya,” komentar seorang warganet.

    Ada juga yang mengkritik bahwa masalah kesehatan justru adalah tanggung jawab dari perusahaan. Kesehatan menurut mereka bukan jadi alat tawar-menawar, untuk menjaga performa perusahaan.

    “Bonus olahraga itu harusnya diberikan langsung bukan jadi alat tawar-menawar,” kritik netizen.



    Source link

    Share.