Jakarta

    Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Imam Fauzan menegaskan pentingnya langkah rekonsiliasi internal usai Kementerian Hukum mengesahkan kepengurusan DPP PPP hasil Muktamar yang menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum periode 2025-2030. Menurutnya, momentum ini harus dimanfaatkan seluruh kader untuk menatap masa depan partai secara lebih solid dan produktif.

    “Kami berharap ada proses rekonsiliasi yang sungguh-sungguh. Tujuannya agar PPP bisa kembali fokus melakukan kerja-kerja politik, memperjuangkan aspirasi umat, dan yang paling penting mengembalikan kursi PPP di parlemen,” ujar Imam dalam keterangannya, Sabtu (4/10/2025).

    Ia menegaskan hal terpenting saat ini adalah menjaga hasil Muktamar yang telah menetapkan Mardiono sebagai Ketua Umum.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Yang harus dijaga bersama adalah hasil Muktamar yang sah, karena itulah dasar legitimasi organisasi. Tanpa harus terikat dengan jabatan dalam struktur partai, sekali lagi yg harus kita jaga adalah hasil muktamar yg menetapkan Pak Mardiono sebagai Ketua Umum, jabatan lain bisa kita rundingkan. Setelah itu kita bisa bergerak bersama memperkuat struktur dan soliditas kader di semua tingkatan,” imbuhnya.

    Imam juga menyoroti faktor utama yang menyebabkan suara PPP terus menurun dalam beberapa pemilu terakhir. Faktor ini terkait adanya dualisme kepemimpinan yang selalu muncul menjelang kontestasi politik.

    “Seluruh kader harus mengambil pelajaran dari periode-periode yang lalu, PPP ini kerap tergerus suaranya karena dualisme kepemimpinan menjelang pemilu. Kondisi seperti ini harus segera diakhiri. Tidak boleh lagi ada tarik-menarik kepentingan yang justru melemahkan partai, kepentingan partai di atas kepentingan apapun,” tegasnya.

    Ia pun mengajak seluruh kader untuk menutup perbedaan dan menatap ke depan dengan semangat persatuan.

    “Sudah saatnya menunjukkan hal-hal positif kepada masyarakat, bukan hal-hal negatif yang tidak menunjukkan khittahnya kita ber-PPP. Kita semua harus bersatu dan bangkit kembali, bekerja untuk umat dan bangsa,” pungkas Imam.

    (akn/ega)



    Source link

    Share.