Presiden Prabowo Subianto menyampaikan harapannya agar Indonesia bisa menjadi negara pelopor energi bersih. Untuk mencapai rencana itu, Prabowo meminta dukungan dana Rp 402,4 triliun.
Prabowo mulanya menyampaikan rencananya mempercepat Indonesia berganti menjadi energi bersih. Selain itu, ia juga mau memperkuat ketahanan energi demi kedaulatan bangsa.
“Kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa, produksi minyak dan gas kita kita tingkatkan, harga energi kita jaga, dan transisi menuju energi bersih kita percepat, subsidi energi harus adil, tepat sasaran, bukan lagi dinikmati oleh mereka yang mampu,” kata Prabowo saat pidato di rapat paripurna DPR RI, Jumat (15/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Prabowo bicara soal energi baru terbarukan. Ia menyebut Indonesia harus segera menggenjot pembangunan energi baru terbarukan agar bisa menjadi pelopor energi bersih dunia.
“Energi baru terbarukan adalah masa depan. Kita harus genjot pembangunan pembangkit dari surya, dari hidro, dari panas bumi, dan dari bioenergi. Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia,” ucap dia.
Ia meyakini Indonesia mampu mencapai target tersebut sebelum 2060. Karena itu, ia mengharapkan dukungan dana Rp 402,4 triliun untuk mewujudkan itu.
“Kita harus capai 100 persen pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Saya yakin hal ini bisa dicapai dari target dunia 2060, kita bisa mencapainya jauh lebih cepat. Dan rakyat kita dari kota hingga desa harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan,” ujar dia.
“Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan, di tahun 2026, dukungan fiskal pemerintah yaitu Rp 402,4 triliun untuk ketahanan energi,” lanjut dia.
Halaman 2 dari 2
(maa/imk)