Jakarta –
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara. Pramono menekankan pentingnya modernisasi pengelolaan Waduk Pluit sebagai salah satu titik krusial penanganan banjir di ibu kota.
“Tadi saya sampaikan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup memang harus ada modernisasi. Ini kan masih bergantung kepada alat berat ekskavator untuk mengambil lumpurnya,” kata Pramono di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan di negara-negara lain sudah menggunakan pompa untuk mengangkut lumpur dari waduk maupun kali. Dia mengatakan anggaran untuk modernisasi ini harus direncanakan lebih dulu.
“Di dunia-dunia yang lebih maju memang pengguna pompa, karena dihisap dan sebagainya dan costnya untuk pompa saya harus mengatakan apa adanya memang harus direncanakan dari sekarang karena pasti tinggi sekali,” tuturnya.
Dia menyebut Waduk Pluit memiliki luas 80 hektare dengan catchment area mencapai hampir 2.400 hektare. Waduk ini didukung oleh tiga pompa utama dengan kapasitas total 39 meter kubik per detik.
Di sisi lain, Waduk Pluit juga menjadi tempat pengairan penanganan banjir di lokasi Ring satu yang meliputi Istana dan sekitarnya.
“Waduk Pluit ini sangat prioritas karena melayani kawasan VVIP termasuk Istana. Maka saya ingin pastikan semuanya siap jika ada peristiwa banjir,” ujarnya.
Pramono juga memastikan seluruh perangkat dan alat yang ada di Rumah Pompa Pluit dalam kondisi siap pakai dan terpelihara dengan baik. Dia meminta seluruh infrastruktur pendukung tetap dijaga agar Jakarta bisa tetap terkendali saat musim hujan tiba.
(bel/idn)