Jakarta –
Dua kakak beradik berinisial A (4) dan B (7) di Surabaya, Jawa Timur, menjadi korban KDRT sang ayah, BS. Istri dan anak pertama dari BS memilih melarikan diri lantaran tak tahan dengan perlakuan sang ayah.
Dilansir detikJatim, Sabtu (13/9/2025), sang istri kabur tak lama usai melahirkan anak bungsungnya, sedangkan kakak pertama kabur ke panti asuhan. Akhirnya, A dan B pun harus merawat sang ayah yang lumpuh hingga terpaksa tak bersekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, naasnya, A dan B malah menjadi korban KDRT sang ayah. B ditemukan mengalami luka dan lebam akibat dipukul dengan rotan oleh BS. Fakta itu terungkap setelah Pemkot Surabaya turun tangan mengevakuasi kedua anak tersebut.
Camat Tenggilis, Wawan Windarto, membenarkan jika saat ini A dan B telah diamankan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA). Sementara BS dibawa ke RS Menur untuk mendapat perawatan lantaran kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
“Target utama kita adalah menyelamatkan anak-anak ini agar mendapatkan pengasuhan yang layak, termasuk hak mereka untuk kembali bersekolah,” kata Wawan.
Ketua RT setempat, Sunoko, mengatakan kasus KDRT tersebut bukan pertama kali terjadi. Dia mengatakan istri BS sudah kabur sejak empat tahun lalu, hanya sepekan setelah melahirkan A.
Anak pertama, BE (16), juga melarikan diri enam bulan lalu ke panti asuhan di bawah naungan gereja karena tak tahan menghadapi kekerasan ayahnya. Kini, setelah A dan B ikut dievakuasi, ketiganya akan tinggal di panti yang sama.
Simak selengkapnya di sini.
(amw/idh)