Jakarta -

    Terungkap puluhan ribu warga penerima bansos tahun ini ternyata masih main judi online (judol). Selain itu, ada warga yang memiliki tabungan di atas Rp 50 juta tapi menerima bansos.

    Hal itu diungkap Kepala PPATK Ivan Yustiavandana setelah bertemu dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Kamis (7/8/2025). Mensos Gus Ipul awalnya menyampaikan soal kerja sama dengan PPATK menganalisis rekening-rekening penerima bansos.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Hasil pemeriksaan itu ditemukan 603.999 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terindikasi terlibat judi online. Sekitar 228 ribu di antaranya sudah dicoret dari daftar penerima bansos pada triwulan ke-2.

    “Ada 228 ribu yang sudah tidak menerima bansos lagi,” ujar Gus Ipul di Kantor Kemensos.




    Adapun 375 Keluarga Penerima Manfaat lainnya masih dilakukan pendalaman. Gus Ipul mengatakan akan ditindaklanjuti pada penyaluran bansos triwulan ketiga.

    “Ke depan, kami ingin PPATK bisa melakukan screening terhadap rekening-rekening yang akan menerima bansos pada penyaluran berikutnya,” ujar Gus Ipul.

    78 Ribu Masih Main Jud Online





    Foto: Edi Wahyono


    Ivan menyampaikan sudah melakukan pemetaan terkait rekening penerima bansos terindikasi main judi online. Dia mengatakan ada anomali di mana 10 juta jumlah rekening untuk penerima bansos, ternyata 1,7 jutanya tidak teridentifikasi menerima bansos.

    “Jadi hanya 8.398.624 yang diketahui menerima bansos. Lalu kami juga melakukan pecocokan data dari NIK yang kami terima apakah NIK-NIK yang sudah kami terima itu sampai hari ini masih bermain judol,” ujar Ivan.

    Dari hasil pengecekan tersebut, didapati 78 ribu penerima bansos tahun 2025 masih bermain judi online. PPATK juga menemukan 27 ribu penerima bansos ternyata pegawai BUMN.

    “Kami menemukan lebih dari 78 ribu penerima bansos di tahun 2025 ini semester I masih bermain judol,” jelasnya.

    Kemudian PPATK juga menemukan 4.479 penerima bansos berstatus sebagai dokter. Lalu 6.000 memiliki jabatan baik eksekutif maupun manajerial.

    “Dan banyak lagi status-status yang menurut kami ini sebenarnya perlu didalami lebih lanjut oleh Kemensos dalam konteks ground checking apakah yang bersangkutan memang masih layak menerima bansos atau tidak,” terang Ivan.

    Punya Tabungan Rp 50 Juta tapi Dapat Bansos




    Cek KJMU 2021 Tahap 2, Bakal Cair Tanggal 29 November
    Ilustrasi uang. (Grandyos Zafna/detikcom)


    PPATK juga mengungkap ada penerima bansos yang memiliki saldo di rekening bank di atas Rp 50 juta. Ada 60 orang yang ternyata mendapat bansos padahal punya tabungan puluhan juta.

    “Jadi di rekeningnya dia memiliki uang lebih dari Rp 50 juta tapi masih menerima bansos itu hampir 60 orang,” tutur Ivan.

    PPATK terus melakukan pengembangan terkait pengecekan rekening penerima bansos. Hal itu agar penyaluran bansos pemerintah tepat sasaran.

    “Kita petakan jadi di dalam rekening itu masing-masing punya uang berapa itu ada petanya. Ada peta 1 sampai Rp 5 juta, Rp 5 juta sampai Rp 10 juta, Rp 10 sampai Rp 15 juga,” ucap Ivan.

    Jabar Terbanyak Penerima Bansos Main Judol




    Ilustrasi Judi Online
    Ilustrasi Judi Online. (Foto: Agung Pambudhy)


    Mensos Gus Ipul turut membeberkan data penerima bansos yang teridentifikasi main judi online. Hal itu terungkap berdasarkan analisis transaksi keuangan PPATK tahun 2025 semester 1.

    “Merujuk pada data rekening bantuan sosial yang telah kami terima, ditemukan total nominal deposit perjudian online senilai Rp 542 miliar. Dalam 3,7 juta transaksi yang terdiri dari 13 ribu orang penerima bantuan sosial,” ujar Gus Ipul.

    Berikut datanya:

    – Jawa Barat: 49.431 orang
    Depositnya Rp 199 miliar

    – Jawa Tengah: 18 ribu
    Depositnya Rp 83 miliar

    – Jawa Timur: 9.771 orang
    Depositnya Rp 53 miliar

    – DKI Jakarta: 7.717 orang
    Depositnya Rp 36 miliar

    – Banten: 5.317 orang
    Depositnya Rp 25 miliar

    – Lampung: 5.039 orang
    Depositnya Rp 18 miliar

    – Jawa Timur 9.771 orang
    Depositnya Rp 53 miliar.


    Halaman 2 dari 4

    (idn/fas)







    Source link

    Share.