Rahasia Turunkan Berat Badan dengan Intermittent Fasting, Diet Aman dan Efektif! (Foto: Freepik)
JAKARTA – Banyak orang ingin menurunkan berat badan dengan cepat, tapi sering bingung memilih metode diet yang tepat. Salah satu pola makan yang kini tengah populer adalah intermittent fasting atau puasa berselang. Pola ini dipercaya tidak hanya efektif membuat tubuh lebih ramping, tapi juga membawa manfaat kesehatan lainnya.
Efektivitas Intermittent Fasting Terbukti Penelitian
Harvard T.H. Chan School of Public Health (2025), yang mengulas sebuah systematic review & network meta-analysis yang melibatkan lebih dari 6.500 peserta menunjukkan bahwa intermittent fasting terbukti sama efektifnya dengan diet kalori terbatas dalam menurunkan berat badan. Bahkan, metode alternate-day fasting atau puasa selang-seling dilaporkan bisa menurunkan bobot tubuh sekitar 1–3 kilogram lebih banyak dibanding diet biasa. Selain berat badan, kadar kolesterol dan lingkar pinggang juga ikut menurun.
Tak hanya itu, penelitian terbaru tahun 2025 mengungkap bahwa peserta diet intermittent fasting lebih mudah menjalani pola makan ini karena sifatnya fleksibel. Mereka tidak perlu membatasi jenis makanan secara ketat, cukup mengatur waktu kapan boleh makan dan kapan harus berpuasa. Hal inilah yang membuat intermittent fasting lebih mudah dipertahankan dalam jangka panjang.
Cara Paling Populer Jalani Intermittent Fasting
Ada beberapa model intermittent fasting yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Menurut Harvard Health Publishing dan Johns Hopkins Medicine, tiga pola berikut adalah yang paling populer dan banyak diterapkan:
Puasa selama 16 jam, lalu makan pada jendela waktu 8 jam. Misalnya, hanya makan dari jam 12 siang hingga 8 malam. Pola ini dikenal juga sebagai time-restricted eating dan dianggap paling mudah diikuti bagi pemula.
Makan normal selama lima hari dalam seminggu, lalu dua hari lainnya membatasi kalori hanya sekitar 500–600 per hari. Pola ini banyak dipilih karena tetap memberi fleksibilitas tanpa harus puasa penuh.
Puasa penuh setiap dua hari sekali, lalu makan normal di hari berikutnya. Menurut National Institute on Aging (NIH, AS), metode ini terbukti efektif untuk menurunkan berat badan, meski terasa lebih menantang dibanding pola lainnya.