Serang

    Gubernur Banten Andra Soni meresmikan Grha Bank Banten sebagai kantor pusat di Kota Serang. Dalam sambutannya, Andra menyinggung soal pembangunan identitas daerah hingga uang Rp 60 triliun yang berputar di Banten.

    Andra meresmikan Grha Banten sekaligus memperingati HUT ke-9 Bank Banten. Ia didampingi oleh Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami; Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim; dan beberapa kepala daerah di Provinsi Banten pada Selasa (29/7/2025).

    “Perayaan ulang tahunnya nggak pernah dirayain, tahu-tahu sudah sembilan tahun. Ia berjuang, bertarung dalam diam untuk memperkokoh identitas Provinsi Banten. Ramai dibicarakan, tapi sepi dalam dukungan nyata. Inilah yang terjadi dengan Bank Banten,” ujar Andra.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Menurut Andra, Bank Banten sudah banyak mengalami beragam masalah. Namun ia yakin kini Bank Banten tengah berbenah dan menuju arah yang lebih baik.

    “Sebagai institusi muda, perjalanan Bank Banten tidak selalu mulus. Ada tantangan permodalan, kepercayaan publik, dan tata kelola. Tapi berkat kegigihan seluruh jajaran dan dukungan masyarakat Banten, alhamdulillah, Bank Banten mampu bertahan, berbenah, dan kini bangkit dengan wajah baru yang lebih kokoh dan penuh harapan,” ucapnya.

    Andra menyebutkan Bank Banten didirikan agar Provinsi Banten sejajar dengan daerah lain yang memiliki bank pembangunan daerah. Menurut dia, provinsi yang maju memiliki bank pembangunan daerah yang kuat.

    “Padahal kita mendirikan Bank Banten adalah dalam rangka memperkuat identitas kita sebagai sebuah daerah yang ingin sejajar dengan daerah lain,” katanya.

    “Kita ingin agar masyarakat Banten, dari kota hingga desa, memiliki akses perbankan yang mudah, adil, terjangkau, dan menunjukkan identitas kebantenannya,” ujarnya.

    Ia juga menyatakan terdapat perputaran uang sekitar Rp 60 triliun di Provinsi Banten. Andra berharap dana itu bisa dikelola oleh Bank Banten.

    “Kita memiliki dana sekitar Rp 50 sampai Rp 60 triliun yang berputar di Provinsi Banten, tapi Bank Banten justru sering diperlakukan seperti tamu. Seolah dianggap tidak mampu,” ujarnya.

    “Padahal kita mendirikan Bank Banten bukan hanya untuk bisnis, tapi sebagai upaya memperkuat identitas daerah kita, agar kita bisa sejajar dengan daerah-daerah lain,” sambungnya.

    (aik/azh)



    Source link

    Share.