JAKARTA – CEO Facebook Mark Zuckerberg baru-baru ini membuat pernyataan menarik setelah mencoba pengalaman menggunakan perangkat realitas virtual (VR) terbaru Apple, Vision Pro. Zuckerberg mengatakan bahwa perangkat buatan Meta headset Oculus Quest 3 adalah “produk yang lebih baik” dibandingkan Apple Vision Pro.

    “Saya tidak hanya berpikir bahwa Quest adalah nilai yang lebih baik, saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik, titik,” kata Zuckerberg dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, sebagaimana dilansir The Verge.

    Dalam video yang direkam dengan Oculus Quest 3 itu, Zuckerberg membandingkan produk perusahaannya tersebut dengan Vision Pro. Zuckerberg dengan pede mengatakan bahwa Quest 3 lebih baik dalam melakukan sebagian besar fungsi yang orang-orang ingin lakukan dengan menggunakan headset VR dibandingkan Vision Pro.

    Selain harganya, Zukerberg mengklaim Quest 3 akan jauh lebih murah dari Vision Pro, perangkat Meta ini juga lebih ringan. Dia mengatakan Quest 3 yang memiliki berat 120 gram lebih ringan dari Vision Pro, sehingga lebih nyaman untuk dipakai lebih lama.

    Quest 3 memungkinkan gerakan yang lebih leluasa karena tidak adanya paket baterai berkabel dan bidang pandang yang lebih luas daripada Vision Pro. Zuckerberg mengklaim Quest 3 memiliki kontroller fisik dan hand tracking yang lebih baik, selain juga perpustakaan konten yang lebih imersif.




    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Di akhir video, Zuckerberg berterima kasih kepada timnya yang telah membuat headset VR untuk waktu yang sangat lama. Ia menyebut Meta memiliki keunggulan dan akan menjadi pemimpin tak terbantahkan dalam penjualan headset untuk sementara waktu.

    Diketahui, Apple resmi merilis Vision Pro di Amerika Serikat (AS) pada 2 Februari dengan banderol mulai US$3.499 atau setara Rp55 juta.

    Vision Pro akan memiliki sistem operasinya sendiri yang dijuluki visionOS, serta antarmuka pengguna tiga dimensi baru dan sistem input yang dikendalikan oleh mata, tangan, dan suara pengguna.

    Produk ini diperkirakan akan menghadapi sejumlah tantangan, karena Apple terjun ke pasar yang belum terbukti dan dipenuhi oleh perusahaan teknologi lain. Sejumlah perusahaan lain telah mencoba, tetapi sebagian besar gagal menjadi daya tarik untuk perangkat keras augmented reality.



    Source link

    Share.