Jakarta

    Fenomena astronomi menarik diperkirakan akan terjadi pada pertengahan tahun ini. Para ilmuwan memprediksi bahwa rotasi Bumi akan sedikit lebih cepat pada Juli dan Agustus 2025, sehingga hari-hari pada periode tersebut akan berlangsung sedikit lebih singkat dari biasanya.

    Meskipun selisih waktunya hanya sepersekian milidetik, fenomena ini menjadi sorotan karena bertentangan dengan tren perlambatan rotasi Bumi yang lazim diamati selama beberapa dekade terakhir.

    Apa Penyebab Rotasi Bumi Meningkat?

    Menurut analisis para peneliti geofisika, seperti dilaporkan oleh Time and Date, penyebab pasti meningkatnya kecepatan rotasi Bumi belum dapat dipastikan sepenuhnya.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Tidak ada yang menduga hal ini,” ujar Leonid Zotov, pakar rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow. “Penyebab percepatan ini belum bisa dijelaskan.”

    Meski satu hari umumnya berdurasi 86.400 detik (24 jam), rotasi Bumi sebenarnya bisa mengalami variasi secara alami. Beberapa faktor yang memengaruhinya antara lain:

    • Gerakan di dalam inti Bumi
    • Interaksi gravitasi dengan Bulan dan Matahari
    • Perubahan distribusi massa di permukaan Bumi, seperti mencairnya es kutub atau perubahan atmosfer

    Para ilmuwan menduga bahwa percepatan rotasi kali ini kemungkinan berkaitan dengan perubahan dinamika di inti dalam Bumi.

    Prediksi Waktu Rotasi Bumi Lebih Cepat

    Hingga 2020, hari terpendek yang tercatat oleh jam atom adalah -1,05 milidetik. Ini berarti Bumi menyelesaikan satu rotasi sedikit lebih cepat dari standar 86.400 detik.

    Sejak itu, rekor ini terus dipecahkan hampir setiap tahun. Pada 5 Juli 2024, hari terpendek tercatat sebesar -1,66 milidetik. Tahun 2025 diperkirakan akan mendekati rekor ini kembali, khususnya pada 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus.

    Pada tiga tanggal yang memungkinkan terjadinya hari-hari terpendek di tahun 2025 tersebut, Bulan juga diprediksi akan berada pada jarak maksimumnya dari ekuator Bumi.

    Dampak terhadap Kehidupan Sehari-hari

    Secara umum, manusia tidak akan merasakan perbedaan panjang hari dalam hitungan milidetik. Namun, perubahan kecil ini tetap penting, terutama bagi sistem yang mengandalkan ketepatan waktu tinggi.

    Sektor seperti navigasi satelit, komunikasi global, dan jaringan finansial internasional sangat bergantung pada sinkronisasi waktu. Karena itu, lembaga seperti International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) terus memantau rotasi Bumi secara akurat untuk menjaga stabilitas waktu dunia.

    (wia/imk)


    Hoegeng Awards 2025


    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini



    Source link

    Share.