Ilustrasi.
JAKARTA – Rusia akan segera memiliki saingan bagi layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk, demikian diumumkan kepala antariksa Rusia pada Rabu (17/9/2025). Moskow telah berupaya merebut kembali dominasi satelit dari SpaceX milik Musk.
Starlink mengklaim mengoperasikan konstelasi satelit terbesar di dunia dengan lebih dari 8.000 satelit, dan Musk dipuji oleh para pejabat Rusia karena telah merevolusi peluncuran wahana antariksa—yang tentu saja merugikan Rusia.
Dmitry Bakanov, kepala baru badan antariksa Rusia Roscosmos yang berusia 39 tahun, mengakui dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara TV Rusia Vladimir Solovyov bahwa badan antariksa tersebut harus meninggalkan “inersia” dan menarik lebih banyak talenta muda.
Rusia, katanya, sedang bergerak maju dalam menciptakan alternatif untuk Starlink, yang dioperasikan oleh SpaceX milik Musk, yang menyediakan layanan internet melalui konstelasi satelit orbit rendah Bumi dan banyak digunakan di daerah terpencil serta zona konflik.
Starlink banyak digunakan oleh pasukan Ukraina dalam perang dengan Rusia.
Rusia Uji Alternatif Starlink
“Beberapa kendaraan uji di orbit telah diperiksa dan kendaraan produksi telah dimodifikasi,” kata Bakanov, sebagaimana dilansir Reuters. “Kami juga bergerak cepat ke arah ini.”
Sebuah perusahaan kedirgantaraan Rusia, yang dikenal sebagai Biro 1440, sedang mengembangkan sistem satelit orbit rendah Bumi untuk pengiriman data pita lebar global.