Sidoarjo

    Muhammad Wahyudi (13), menjadi salah seorang korban selamat dari insiden ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo. Santri asal Surabaya ini menceritakan momen mencekam tiga hari terjebak di antara reruntuhan beton bangunan pondok pesantren.

    Dilansir detikJatim, Kamis (2/10/2025), Wahyudi saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Dia mengatakan sempat tidak sadarkan diri saat terjebak di reruntuhan.

    “Pas sadar, saya lihat di sekitar cuma reruntuhan beton. Di bawah kaki saya ada teman yang masih hidup juga, tapi sama-sama nggak bisa bergerak. Kami cuma bisa berbaring, suasananya gelap dan pengap,” kata Wahyudi.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Selama terjebak itu, Wahyudi hanya bisa tidur dan bangun dalam kegelapan. Dia pun tidak mengetahui waktu pagi atau malam selama terperangkap dalam puing-puing beton tersebut.

    “Bersyukur setelah tiga hari berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas,” imbuhnya.

    Hal serupa juga disampaikan Putra (13), santri lainnya yang juga berasal dari Surabaya. Ia mengisahkan saat kejadian dirinya tengah mengambil air wudhu dan sempat mulai melaksanakan salat Ashar sebelum akhirnya tertimpa reruntuhan bangunan roboh.

    Baca selengkapnya di sini.

    (ygs/whn)



    Source link

    Share.