Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto buka-bukaan alasan menugaskan Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia mengurusi BUMN. Prabowo menyinggung pengelolaan BUMN yang disebutnya sempat tidak masuk akal.

    Prabowo menyampaikan hal ini dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/6/2025). Prabowo mengungkit aset yang dimiliki BUMN.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Dalam dunia business, dalam dunia usaha, kita mengenal istilah return on asset. Dalam business, dikatakan business itu baik dan berhasil kalau return on asset adalah sekitar 12 persen. Katakanlah konservatif 10 persen. Katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen,” ujar Prabowo.

    “Saudara Saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN-BUMN kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun US Dolar. Harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar Dolar. Kalau 50 miliar Dolar, APBN kita tidak defisit,” ujar Prabowo.

    Prabowo kemudian mengungkapkan alasannya memerintahkan Danantara Indonesia mengurusi BUMN. Prabowo menyinggung pengelolaan tak masuk akal dengan memberi contoh perusahaan yang rugi tetapi memiliki banyak komisaris.

    “Karena itu, saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN BUMN kita. Tadinya pengelolaannya secara tidak masuk akal. Perusahaan rugi komisarisnya banyak banget. Saya potong setengah komisaris paling banyak 6 orang, kalau bisa cukup 4 atau 5 orang dan saya hilangkan tantiem,” kata Prabowo.

    (gbr/tor)



    Source link

    Share.