Jakarta –
Sejumlah orang tua berburu seragam sekolah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jelang akhir masa libur kenaikan kelas. Mereka tidak peduli meski harus merogoh kocek dalam-dalam demi anaknya memiliki seragam baru.
Novi, salah satu orang tua yang rela berbelanja hingga mengeluarkan uang ratusan ribu untuk anaknya sekolah. Dia belanja mulai dari baju, celana serta buku tulis.
“Saya beli baju putih celana panjang dua sama buku itu udah abis Rp 450 ribu lah,” kata Novi kepada detikcom ditemui di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novi mengatakan masih ingin mencarikan tas dan juga sepatu untuk anaknya yang kini naik ke kelas 4 sekolah dasar. Dia menjelaskan tidak terlalu memikirkan terkait harga. Baginya, kualitas menjadi yang utama.
“Saya beli nggak liat harganya, mau mahal mau gimana, tetep aja harus beli kan. Apalagi anak saya gemuk, pasti saya cari kualitas, cari bahan yang bagus, yang tebel,” ujar Novi.
“Kita cari kualitas kan, kalau harga nomor dua deh, yang penting anaknya nyaman, daripada nantinya beli lagi beli lagi, cape,” ungkapnya
Bagi Novi, belanja seragam sekolah setiap tahun tidak menjadi kebiasaannya. Hanya saja, dia tidak mau anaknya merasa iri jika melihat temannya memiliki seragam baru namun anaknya mengenakan pakaian yang sudah kusam.
“Ya namanya anak-anak ya, kan kesian kalo dia lihat temen-temennya bajunya pada baru, dia punya kuning, kan kesian. Jadi yaudah kita beliin aja buat gantiin yang kekecilan sama yangg udah kuning,” tuturnya.
Tak jauh berbeda, orang tua lainnya, Fitri, juga sudah menghabiskan uang hingga Rp 500 ribu untuk kepentingan sekolah anaknya yang naik kelas 5 SD. Dia mengatakan sejauh ini sudah membeli setelan seragam hingga kerudung.
“Ini sih beli seragam, rok, sama kerudung. (Habis) sekitar Rp 500 ribu kayaknya deh, ini belum sepatu sama tas,” terang Fitri.
Dia menjelaskan harga seragam yang dibelinya saat ini tidak mengalami kenaikan signifikan. Dia juga mengungkapkan membeli seragam ini menggunakan uang yang sudah ditabungnya.
“Nggak deh kayaknya, karena emang rata-rata segitu, kita juga udah ke beberapa toko kan, nggak beda jauh selisihnya,” jelas dia.
“Ya bukan dianggarin sih, cuma kita memang udah tabungin buat keperluan anak gitu, nggak tiap tahun aja sih, buat kebutuhan-kebutuhan lainnya juga,” pungkasnya.
(ygs/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini