JAKARTA – Sektor yang paling dilirik investor asing di IKN Nusantara. Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Dhony Rahajoe mengatakan hingga saat ini sudah banyak investor asing yang mulai melirik proyek Ibu Kota Nusantara sebagai tempat berinvestasi.



    Dhony menyebutkan, ketertarikan investor asing ke IKN ini utamanya untuk menggarap sektor energi, transportasi, hingga pengelolaan sumber daya air. Mengingat sektor-sektor tersebut juga merupakan kebutuhan pokok penduduk ibukota ke depannya.

    “Kalau infrastruktur, air, sanitasi, weist management, listrik, energi sudah banyak (investor asing) berminat, nah yang energi sudah dikuasai renewable energi,” ujar Dhony saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia, Sabtu (24/2/2024).

    Dhony mengaku, belakangan ada sebuah perusahaan asing yang berminat melakukan investasi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di IKN. Meski demikian, peluang tersebut akan terlebih dahulu ditawarkan kepada pelaku usaha lokal untuk menggarapnya. Jika tidak ada yang berminat, barulah perusahaan yang masih enggan disebutkan namanya itu bakal masuk ke IKN.

    “Terus ada juga ini mau datang minggu depan PLTA, tapi ini mau saya temui (pelaku usaha) yang lokal dulu,” sambungnya.

    Pada kesempatan tersebut Dhony mengungkapkan hingga saat ini setidaknya sudah ada 357 surat minat investasi atau LOI yang sudah masuk ke kantong Badan Otorita. Banyaknya LOI tersebut bukan hanya disampaikan oleh para pelaku usaha lokal, namun juga calon investor asing yang mulai melirik proyek IKN.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Adapun hingga saat ini setidaknya Badan Otorita telah mengantongi 2 LOI dari Uni Emirate Arab (UEA) untuk membangun proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di IKN dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp49,1 Triliun.

    “Energi dari timur tengah, beberapa ada, tapi kalau belum konkret kita juga belum mau (umumkan), tapi masih berproses, konkret itu sampai groundbreaking, sekarang masih dalam proses,” lanjut Dhony.

    Selain sektor energi, sektor transportasi juga tengah dilirik oleh para calon investor asing. Dhony memberikan contoh misalnya rencana penggunaan taksi terbang di IKN sebagai moda transportasi umum di Ibukota baru tersebut yang akan dikembangkan oleh produsen mobil kenamaan, Hyundai.

    Badan otorita menargetkan taksi terbang sudah bisa dioperasikan secara komersial pada tahun 2028 mendatang. Adapun hingga saat ini masih dalam tahap Proof of concept. Pada tahapan tersebut, pemerintah hendak melakukan pengujian atau pembuktian gagasan terhadap teknologi baru tersebut.

    “Itu sudah jalan dengan Hyundai (taksi terbang), sekarang baru proof of concept, itu masih bergulir, proof of concept model dulu, belum masuk ke bisnis, tahun 2028 bakal dikomersilkan,” tutup Dhony.



    Source link

    Share.