Bogor –
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Cileungsi yang atapnya ambruk harus tetap berjalan. Namun mekanismenya akan didiskusikan bersama orang tua murid.
“Proses kegiatan belajar mengajar bagi siswa-siswi harus terus berjalan, kita akan cari solusi bersama,” kata Rudy kepada wartawan di lokasi, Rabu (10/9/2025).
“Kita rencanakan besok pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa-siswi untuk hadir dan mengambil keputusan bersama,” lanjutanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan tidak mungkin kegiatan belajar mengajar besok digelar di sekolah. Dia mengatakan murid harus merasa nyaman saat belajar.
“Karena tidak mungkin besok akan kita laksanakan proses belajar mengajar. Berikan siswa-siswi waktu untuk secara psikologis juga nyaman untuk beraktivitas kembali ke sekolah,” jelasnya.
Untuk korban luka, dia mengatakan sudah melakukan penanganan. Untuk sementara siswa akan belajar dari rumah sambil menunggu solusi bersama.
“Forkopimda ini memastikan bahwa masyarakat kabupaten Bogor ini khususnya siswa-siswi yang bersekolah tetap mendapatkan pelayanan kesehatan dan fasilitas pendidikan supaya tidak terhenti walaupun kita liburkan beberapa hari ke depan, belajar di rumah,” ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 31 orang luka akibat atap SMK di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, ambruk. Penyebab atap ambruk sedang diinvestigasi.
“Sedang diinvestigasi (penyebabnya),” kata Camat Cileungsi, Adi Henryana.
Meski demikian, dugaan sementara penyebab atap ambruk adalah konstruksi atap yang tidak kuat menahan beban. Jadi atap ambruk dan menimpa siswa yang sedang belajar.
“Tapi kemungkinan karena konstruksi atap baja ringan, yang tidak kuat menahan beban genteng,” ujarnya.
Para korban saat ini tengah dirawat di dua rumah sakit. Dari 31 korban luka, dua di antaranya guru.
(rdh/idn)