JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menghadiri acara Syukuran Awal Tahun Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Grha Oikumene, Jumat (5/1/2024).




    Dalam acara itu, Mahfud ingin bersilaturahmi dalam rangka perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 yang berjalan aman dan lancar. Pada acara itu, Mahfud juga ingin mengajak umat Kristen untuk meningkatkan kerukunan.

    “Kalau substansi saya ingin mengatakan tingkat kerukunan kita sebagai bangsa, tingkat persatuan kita sebagai bangsa semakin berkualitas,” kata Mahfud usai hadiri acara.

    Kendati demikian, Mahfud merasa masih ada masalah. Meski begitu, ia merasa, masalah tersebut tak terlalu besar dan masih bisa diatasi.

    “Tapi secara umum kebersatuan kita meningkat. Sehingga saya tadi lebih menekankan lagi bukan hanya toleransi yang kita perlukan, tapi juga akseptasi kerjasama untuk maju bersama sebagai bangsa,” ujar Cawapres yang didukung Partai Perindo ini.

    Sebelumnya, Mahfud MD mengajak umat Kristen untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada. Apalagi, menjelang Pemilu 2024.

    “Saudara sekalian, saling menghargai dan saling menghormati di antara kita harus diperkuat secara terus menerus. Rasa persatuan, dan persaudaraan harus terus diperkokoh,” tutur Mahfud.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Cawapres nomor urut 3 itu pun mengajak umat Kristen untuk terus meneguhkan kebhinekaan. Dengan begitu, Mahfud merasa, para umat dapat terhindat dari rasa curiga dan rasa benci.

    Mahfud pun menceritakan pengalamannya kala berhadapan dengan orang yang benci. Saat itu, ia berkata, rasa benci akan membuat hidup tidak tenang.

    “Nah, gerakan itu masih ada, di mana-mana gerakan yang begitu ada, itu yang harus kita selesaikan. Dengan demikian, kita tidak akan termakan oleh berita hoaks dan hate speech yang semakin sering atau selalu muncul menjelang pemilu,” terang Mahfud.



    Source link

    Share.