JAKARTA – Indonesia siap menjadi pemimpin transformasi digital global di Asia, demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Menurutnya, pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang inklusif, etis, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat menjadikan posisi Indonesia sangat penting.

    Meutya mengatakan AI saat ini bukan lagi sekadar teknologi masa depan, melainkan pendorong utama perubahan di berbagai sektor. Melalui strategi dan tata kelola yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan digital utama di kawasan.

    “Teknologi ini bukan lagi pilihan bagi Indonesia, kami percaya bahwa Indonesia juga harus mengambil peran, baik melalui adaptasi maupun memimpin arah transformasi digital di kawasan kita,” kata Meutya dalam keterangan resmi.

    Memiliki populasi yang tinggi dan adopsi teknologi yang besar, Menkomdigi optimistis Indonesia berada dalam posisi unggul untuk memimpin transformasi digital di kawasan Asia. Berdasarkan laporan McKinsey, 92 persen tenaga kerja terampil Indonesia telah menggunakan generative AI, melampaui rata-rata global (75 persen) dan Asia Pasifik (80 persen).

    “Kemajuan penggunaan AI di Indonesia sangat signifikan. Semua ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar. Dengan investasi berkelanjutan dan pengembangan talenta lokal, AI dapat menjadi pendorong utama inovasi digital, inovasi publik, dan kemajuan industri,” tuturnya.

    Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menetapkan lima sektor prioritas pengembangan AI, yakni kesehatan, pendidikan talenta digital, reformasi birokrasi, pengembangan kota cerdas, dan ketahanan pangan. Transformasi digital bukan hanya untuk efisiensi, tetapi untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.

     



    Source link

    Share.