Jakarta

    Polisi mengungkap ada sejumlah benda yang ditemukan dalam proses penyelidikan kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP (39), yang ditemukan dengan wajah terlilit lakban. Benda itu dari tas, kunci, hingga lakban.

    Dirangkum detikcom, Selasa (29/7/2025), ADP ditemukan tewas di dalam kamar kosnya pada Selasa (8/7) pagi. Jasad ADP ditemukan dengan kondisi wajah terlilit lakban.

    Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Polisi memeriksa saksi, rekaman CCTV di kos, kantor Kemlu, hingga riwayat percakapan ADP.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Selama proses penyelidikan itu, ada sejumlah benda yang ditemukan atau diketahui terkait dengan kematian ADP. Berikut benda-benda tersebut:




    1. Tas Belanja dan Ransel

    ADP terekam kamera CCTV berada di rooftop kantor Kemlu pada Senin (7/7) malam. Dia terekam membawa tas ransel dan tas belanja saat naik ke rooftop.

    Polisi menyebut ADP berada di rooftop selama 1 jam 26 menit. Namun, tas itu tak dibawanya turun. Kedua tas itu ditemukan di tangga dekat rooftop kantor Kemlu.

    “Jadi ditemukan lah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak.

    Apa isi tas yang ditinggal ADP di kantor Kemlu itu?

    “(Isi tas) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan yang korban bawa, terus pokoknya belanjaan yang baru dia beli, terus beberapa nota, beberapa alat-alat kantor,” kata dia.

    “Bahwa ada ditemukan surat rawat jalan beliau dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta, tanggal saya lupa, tapi di catatan bulan Juni 2025,” imbuhnya.

    Tas diplomat Kemlu yang tewas di kos Menteng, Jakpus, ditemukan di tangga menuju rooftop gedung Kemlu. (dok. Istimewa)

    2. Lakban dan Plastik Lilit Wajah

    Polisi mengungkap wajah ADP ditutup plastik dan dililit lakban kuning saat ditemukan. Menurut polisi, mayat ADP ditemukan dalam kondisi tertutup selimut di atas kasur kosannya.

    “Perlu kami sampaikan bahwa korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup plastik. Kemudian, terlilit lakban berwarna kuning,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

    Polisi juga mengungkap asal-usul lakban kuning itu. Menurut polisi, lakban itu dibeli di Yogyakarta.

    “Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedong Kuning, Yogyakarta,” ujar Ade Ary.

    Dia menyebut lakban itu juga ada di rumah ADP di Yogyakarta. Lakban serupa telah disita sebagai alat pembanding.

    Dia juga menjelaskan lakban itu sering digunakan pegawai Kemlu saat bepergian ke luar negeri. Ade mengatakan rekan kerja ADP menyebut lakban itu dipakai agar memudahkan pegawai Kemlu menemukan barang saat di bandara.

    “Bahwa lakban tersebut biasa digunakan pegawai Kemenlu yang berpergian ke luar negeri guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok,” jelasnya.

    Kunci kamar kos ADP (dok. Istimewa)Kunci kamar kos ADP (dok. Istimewa)

    3. Dua Jenis Kunci Pintu Kamar Kos

    Berikutnya, ada juga dua jenis pintu yang terdapat di pintu kamar kos ADP. Keberadaan dua kunci di bagian dalam pintu itu diketahui saat Kompolnas melakukan pengawasan terhadap penyelidikan yang dilakukan polisi.

    Pertama, ada kunci slot yang dapat dibuka dengan cara digeser. Kedua, ada kunci pintu yang menjadi satu set dengan gagang pintu.

    Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat pintu kamar kos itu menggunakan kartu akses untuk membuka pintu dari luar. Ada pula saklar kartu yang terpasang di dinding sisi kiri pintu kamar.

    Saklar itu digunakan untuk mengaktifkan listrik di dalam kamar. Ada kartu yang terpasang di saklar itu. Biasanya, kartu yang terpasang di saklar tersebut merupakan kartu akses untuk membuka pintu.

    Halaman 2 dari 4

    (haf/imk)







    Source link

    Share.