Jakarta –
Ekonom senior Kwik Kian Gie meninggal dunia pada usia 90 tahun. Keluarga mengenang sosok Kwik sebagai pribadi yang hangat dan selalu dekat dengan anak dan cucunya.
“Pak Kwik Kian Gie meninggal hari Senin malam, pukul 22.23. Hari ini kita semayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD sampai besok hari Rabu, dan akan dikremasi secara privat untuk keluarga saja di hari Kamis jam 11 pagi,” kata anak Kwik Kian Gie, Kwik Ing Lan, kepada wartawan di rumah duka RSPAD, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).
Ing Lan mengatakan, selama tiga bulan terakhir, Kwik Kian Gie mengalami penurunan kesehatan. Keluarga menyatakan faktor usia menjadi penyebab meninggalnya Kwik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Usianya sudah memasuki 90 tahun, jadi memang karena usia. Semua sehat-sehat saja, tapi belakangan 2-3 bulan terakhir memang menurun,” ujarnya.
Bagi keluarga, Kwik bukanlah sosok publik yang dikenal sebagai ekonom, menteri, atau tokoh partai. Ia hanyalah seorang ayah dan opa yang penuh perhatian.
“Kalau di keluarga, Pak Kwik adalah ayah saya, opa dari cucu-cucunya. Bukan siapa-siapa, dia hanya orang tua dan opa yang baik buat kita semua,” katanya.
Hal yang paling berkesan, lanjut Ing Lan, adalah cara ayahnya selalu bisa terhubung secara personal dengan setiap anggota keluarga, terutama cucu-cucunya.
“Pak Kwik tuh selalu punya topik tersendiri untuk setiap anak dan cucunya. Jadi dia selalu bisa ngobrol dan punya hal berbeda dengan tiap orang. Cucu-cucunya itu selalu senang kalau ngobrol sama dia. Kayaknya dia ngerti aja kita lagi kepengen ngomong apa,” kenangnya.
Meski sudah tak lagi menulis karena faktor usia, Kwik tetap aktif mengikuti berita hingga hari terakhirnya.
“Terakhir, dia banyak nonton berita. Udah nggak bisa terlalu nulis karena capek kalau konsentrasi, tapi masih baca koran sampai hari terakhir. Harus koran kertas, nggak bisa dari media elektronik,” ucapnya.
Diketahui, ekonom senior sekaligus tokoh politik nasional, Kwik Kian Gie, berpulang pada usia 90 tahun, Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB.
Kwik Kian Gie dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan keadilan ekonomi bagi rakyat kecil. Ia dijuluki Bapak Ekonomi Kerakyatan karena pandangan dan sikapnya yang tegas membela kepentingan publik serta keberpihakan pada ekonomi berbasis rakyat.
(ygs/ygs)
