Ternyata, Stimulasi Oromotor Terjadi Sejak dalam Kandungan! (Foto: ist)
TERNYATA anak sudah mempersiapkan diri melakukan stimulasi oromotor secara mandiri. Stimulasi ini tanpa disadari telah terjadi sejak dalam kandungan.
Stimulasi oromotor mencakup koordinasi gerakan otot dalam rongga mulut, seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, yang merupakan dasar dari kemampuan makan dan berbicara.
Stimulasi oromotor ini sangat berperan dalam proses makan si buah hati ke depannya. Meski sudah sejak dalam kandungan, namun ketika sudah lahir perlu terus diberikan stimulus.
Gejala yang sering dialami oleh anak yang tidak mendapatkan stimulasi oromotor yang cukup adalah menjadi picky eater. Ujung-ujungnya berdampak pada gerakan tutup mulut (GTM) pada si buah hati.
“Persiapan stimulasi dia justru dimulai sejak dalam kandungan? Janin ‘ngenyot jempol’: cara stimulasi paling dini,” demikian dijelaskan dr Tan Shot Yen, seperti dikutip dariakun Instagram, Jumat (27/6/2025).
Setelah janin dilahirkan, maka stimulasi selanjutnya adalah menyusu langsung pada payudara ibu, untuk mendapatkan air susu ibu (ASI). Namun, selanjutnya keterampilan oromotor tidak dapat berkembang secara instan, melainkan memerlukan latihan dan pembelajaran yang berkelanjutan. Salah satunya menggunakan teether. “Boleh saja, saat masih ASI eksklusif,” imbuhnya.