Jakarta –
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Taruna Ikrar meninjau fasilitas produksi dan laboratorium riset perusahaan kosmetik nasional, ParagonCorp di Jatake 6 (R&D) Center, Cikupa, Tangerang, hari ini. Kunjungan kerja ini sebagai bentuk tanggung jawab BPOM untuk memonitor dan mengevaluasi.
“Jadi kunjungan kami dalam konteks ingin melihat pelaksanaan monitoring dan evaluasi sesuai dengan tupoksi kami, sesuai dengan undang-undang, dan sesuai dengan tugas, fungsi, dan wewenang kami,” ucap Taruna Ikrar kepada awak media di Pabrik Paragon Jatake 6, Rabu (30/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjelaskan, setelah peninjauan tersebut, pihaknya mendapatkan bahwa seluruh proses terkait standar utama telah dijalankan dengan baik oleh ParagonCorp.
“Seluruh proses yang telah kami lakukan sebagai standar utama pengayom dan pelindung masyarakat yang berhubungan dengan kepastian jaminan keamanan, kepastian tentang yang efikasi atau kemanfaatan, dan kepastian tentang kualitas, itu telah dijalankan dengan baik,” jelasnya.
Selain itu, Taruna Ikrar juga mengungkapkan temuan tambahan bahwa produk kecantikan seperti skincare dan kosmetik memiliki peluang bisnis yang sangat besar.
“Seharusnya berdasarkan rasio jumlah penduduk kita yang 286 juta, seharusnya itu bisa berkembang menjadi sekitar 20 miliar USD. Sekarang ini baru sekitar 10 miliar dolar per tahun, yaitu sekitar 158 triliun,” ucapnya.
“Jadi untuk mensupport itu, termasuk untuk mensupport target utama presiden kita yaitu 8% peningkatan ekonomi per tahun. Saya kira secara nasional industri-industri kita ini harus kita kembangkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, menurut Ikrar, terdapat dua cara untuk mendapat peningkatan ekonomi tersebut yakni dengan menjalankan semua standar yang telah ada.
Sehingga, sambungnya, masyarakat bisa dilayani, kepercayaannya dan berjalan sesuai yang seharusnya, tentunya dengan menambah produk dengan inovasi terbaru.
“Dan saya melihat riset centernya Paragon luar biasa, semua berbasis riset, itu yang pertama. Jadi kemudian yang kedua, tentu strateginya adalah meningkatkan UMKM-UMKM di bidang pelaku kosmetik ini supaya naik kelas,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Ikrar memberi pesan untuk ParagonCorp agar bisa membina UMKM kosmetik supaya bisa naik kelas.
“Bagi yang sudah besar kayak Paragon akan membina yang masih kecil-kecil supaya juga naik kelas. Kalau ini nanti bisa dinaikkan karena pembinaan sebagai ‘orang tua angkat’ (program pembinaan ParagonCorp) dari yang sudah besar, maka dampaknya adalah tentu dari produksi yang home product, kayak dulu Paragon 40 tahun yang lalu adalah industri rumah tangga yang bisa naik kelas,” ucapnya.
Sementara itu, Vice President of Research & Development di Paragon Technology & Innovation (ParagonCorp), Sari Chairunnisa mengatakan, kunjungan BPOM RI memang rutin dilakukan untuk mengevaluasi dan mengawasi kerja di ParagonCorp.
“Jadi tadi beliau mengecek, ke sarana produksi dan development. Kita juga share update terkait berapa program BPOM yang sudah kami jalani seperti untuk ‘orang tua angkat’ untuk beberapa UMKM,” ujarnya.
Sari juga menyampaikan, pihaknya saat ini sedang fokus membantu UMKM pada proses mengubah ide atau konsep menjadi produk nyata yang siap digunakan oleh konsumen, atau meningkatkan produk yang sudah ada.
“Jadi saat ini yang kita lakukan itu di bagian development produknya karena ada beberapa UMKM di kota selain Jakarta yang mereka mulai membuat skala kecil dalam industri untuk kepentingan sekitar,” pungkasnya.
(ega/ega)