Transplantasi Rahim di Indonesia Makin Banyak Dilakukan, Begini Prosedurnya. (Ilustrasi: Freepik)
JAKARTA – Fenomena transplantasi rahim mulai menjadi perhatian di dunia medis, termasuk di Indonesia. Prosedur ini membuka harapan baru bagi perempuan yang sebelumnya tidak memiliki rahim, atau mengalami kerusakan sehingga sulit hamil secara alami. Seiring berkembangnya teknologi medis, transplantasi rahim kini makin sering dilakukan di sejumlah rumah sakit besar di tanah air.
Apa itu transplantasi rahim?
Dikutip dari National Library of Madicine, Sabtu (4/10/2025), transplantasi rahim adalah prosedur medis yang melibatkan penggantian rahim seorang perempuan dengan rahim donor, baik dari pendonor hidup maupun pendonor yang sudah meninggal dunia. Dengan rahim baru ini, pasien berpeluang memiliki anak melalui proses kehamilan sendiri, setelah dilakukan fertilisasi in vitro (IVF).
Bagaimana prosedurnya?
Secara garis besar, transplantasi rahim dilakukan melalui beberapa tahap:
Seleksi pasien dan donor
Calon penerima rahim harus menjalani pemeriksaan ketat, termasuk kondisi kesehatan, kesuburan ovarium, hingga kesiapan mental. Donor rahim bisa berasal dari kerabat dekat yang bersedia mendonorkan secara sukarela, atau dari pendonor yang sudah meninggal dunia.
Proses operasi transplantasi
Operasi berlangsung dalam waktu panjang, bisa mencapai 6–12 jam. Dokter bedah akan menanamkan rahim donor ke dalam tubuh penerima dengan menyambungkan pembuluh darah serta jaringan yang relevan agar rahim dapat berfungsi normal.
Masa pemulihan
Pasien perlu menjalani pengobatan imunosupresif untuk mencegah penolakan organ. Pemantauan intensif dilakukan beberapa bulan hingga rahim dinyatakan stabil.