Jakarta

    Pemkot Bogor melanjutkan pembangunan jalan untuk mengurai kemacetan di kawasan Tajur dan sekitarnya. Walkot Bogor, Dedie Rachim, mengatakan salah satunya membangun jalur alternatif menuju Puncak.

    Dedie mengatakan betonisasi jalan sepanjang 350 meter dari Katulampa Bulet hingga Katulampa Ciliwung dikerjakan tahun ini. Kemudian akan dilanjutkan tahun depan.

    “Tahun ini kita lanjutkan betonisasinya kurang lebih 350 meter. Kemudian tahun depan kita upayakan sampai dengan batas jembatan Ciliwung,” kata Dedie Rachim, Sabtu (2/8/2025).


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Selain itu, pembebasan lahan juga terus dilakukan ke wilayah Wangun hingga Tugu Kuntum, melalui Sindangrasa. Total luas lahan yang belum dibebaskan saat ini diperkirakan mencapai 1,47 hektare.

    “Secara keseluruhan kalau yang di Katulampa Bulet sampai dengan batas Katulampa Ciliwung itu sudah selesai. Yang belum itu dari Sindangrasa sampai Wangun, sekitar 1,47 hektare dan terdiri dari beberapa bidang. Mudah-mudahan keuangan daerahnya sehat dan bisa kita alokasikan untuk pembebasan lahannya,” ujarnya.

    Keberadaan jalan tersebut menurutnya penting guna mobilitas warga dan konektivitas wilayah Bogor. Jalan tersebut menjadi alternatif pembendungan dari arah Puncak dan Sukabumi, sehingga tidak perlu melewati kawasan Tajur dan Jakan Pajajaran.

    “Kalau ini terwujud, maka beban jalan Tajur yang selama ini langsung menusuk ke Pajajaran bisa diurai. Masyarakat yang datang dari wilayah Puncak, Sukabumi tidak perlu masuk ke Sisesa, tapi bisa langsung ke Warung Jambu,” bebernya.

    Dedie juga menyoroti rencana pembangunan jembatan dua jalur di atas Sungai Ciliwung. Jembatan itu diproyeksikan memiliki lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter.

    “Tantangan kita adalah membangun jembatan dengan lebar 32 meter dan bentangan lebih dari 60 meter. Itu tentunya butuh anggaran yang tidak sedikit. Maka kita sedang review DED-nya,” sebutnya.

    Apabila telah rampung, ia akan meminta rekomendasi teknis dari kementerian terkait. Sebagai upaya percepatan, Dedie berharap ada dukungan pemerintah pusat untuk pembiayaan pembangunan jembatan.

    “Kita mencari peruntungan, siapa tahu pemerintah pusat bisa membiayai. Tapi yang penting, seluruh proses administrasi dan syarat teknis kita selesaikan lebih dulu. Setelah itu baru kita ajukan untuk mendapatkan alokasi anggaran dari pusat,” pungkas dia.

    (rdh/rfs)



    Source link

    Share.