Jakarta –
Viral di media sosial video memperlihatkan sopir truk tambang memblokade jalan umum di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Aksi sopir diduga buntut protes warga terkait operasional truk di pagi hari di perbatasan Tangerang selama masa penyesuaian atau relaksasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto mengatakan, saat ini sedang diberlakukan relaksasi atau penyesuaian operasional truk tambang karena ada proses perbaikan jalan rusak di Jl Raya Parung Panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama masa relaksasi, truk tambang tanpa muatan diperbolehkan melintas mulai pukul 09.00 WIB-11.00 WIB dan 13.00 WIB-16.00 WIB, sedangkan truk bermuatan tambang hanya dibolehkan melintas pukul 22.00 WIB-05.00 WIB.
“Kenapa ada relaksasi, kalau misalnya dibuka semua baik yang kosongan (truk tanpa muatan) ataupun yang isian dalam waktu yang sama, itu pasti terjadi stuck (macet) di jalan. Tidak hanya stuck untuk truk, tapi pasti juga akan berdampak bagi masyarakat gitu, apalagi itu pagi gitu,” kata Bayu kepada wartawan di Cibinong, Jumat (19/9/2025).
Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 23 tahun 2023, ditetapkan operasional truk tambang hanya boleh beroperasi pada pukul 13.00 WIB-16.00 WIB dan 22.00 WIB-05.00 WIB. Aturan serupa juga diterapkan oleh Pemkab Tangerang.
Relaksasi jam operasional truk tambang bertujuan menghindari penumpukan kendaraan, karena sebagian Jl Parung Panjang hanya bisa dilintasi satu lajur imbas proyek perbaikan. Proyek perbaikan jalan rusak sepanjang 23 Kilometer rencananya dilaksanakan hingga Desember.
Truk yang beroperasi di jam relaksasi kemudian diprotes warga ketika masuk wilayah Tangerang, karena Pemkab Tangerang tidak menerapkan aturan relaksasi. Protes tersebut kemudian memicu aksi sopir truk dan berujung blokade jalan pada Rabu (18/9) malam.
“Makanya tadi dibahas bahwa Perbup (Peraturan Bupati), antara Perbup Tangerang dan Perbup Kabupaten Bogor itu terkait waktu (jam operasional truk)-nya sama, hanya saja untuk Tangerang tidak memberlakukan jam relaksasi itu,” kata Bayu.
Bayu menyebut, pertemuan lanjutan antara Pemkab Bogor dan Tangerang akan rencananya digelar pada Minggu (21/9). Pertemuan dilakukan untuk mencari titik temu operasional truk Bogor-Tangerang selama masa relaksasi.
“Nanti pada saat Hari Minggu Pak Bupati (Rudi Susmanto) akan bertemu dengan Bupati Tangerang untuk membahas masalah itu, termasuk juga mengenai jam operasional, khususnya relaksasi (jam operasional) yang sampai Desember,” imbuhnya.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilesanto mengatakan, aksi blokade jalan nyaris memicu keributan antara warga dengan sopir truk. Namun keributan berhasil dicegah dan arus lalulintas kembali normal.
“Hampir saja terjadi keributan antara masyarakat dengan para supir tambang di Parung Panjang. Tadi malam sudah ada indikasi mau menutup jalan seperti yang terjadi Desember 2023. Alhamdulilah, tadi malam personel bisa bergerak cepat ke sana, sehingga tidak terjadi penutupan jalan. Lalu lintas pun sudah lancar sampai hari ini,” kata Wikha kepada wartawan di Cibinong, Jumat (19/9/2025).
Wikha menyebutkan, Pemkab Bogor dan Tangerang akan bertemu untuk mencari solusi terkait relaksasi operasional truk tambang. Pihaknya juga akan membuat pos gabungan untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Untuk Kabupaten Bogor, kita sudah menyiapkan beberapa titik pos gabungan dari Dishub, PolPP, Polri dan TNI. Kita akan bersama-sama menjaga situasi sehingga apa yang dibicarakan Bupati Bogor dan Bupati Tangerang dalam dua hari kedepan bisa menjadi solusi bersama,” kata Wikha.
(sol/azh)