Jakarta

Aksi massa mendatangi mantan markas FPI dan melakukan pencopotan baliho gambar habib di Brebes viral media sosial. Aksi ini berawal dari perselisihan warga dengan sekelompok jemaah pengajian di rumah Habib Hasan.

Kepala Kelurahan Limbangan Kulon, Arba Setiono, membenarkan peristiwa itu. Disebutkan, aksi itu terjadi pada Rabu (18/6) malam di kediaman Habib Hasan.

“Memang benar ada kejadian itu pada Rabu malam,” ungkap Arba Setiono, dilansir detikJateng, Jumat (20/6/2025).


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kejadian ini, Lurah Arba kemudian menjelaskan kronologi kejadiannya. Peristiwa itu berawal dari insiden perselisihan warga dengan sekelompok jemaah pengajian di rumah Habib Hasan.

“Awalnya ada warga minta supaya panggung pengajian tidak menutup akses jalan. Minta diberi jarak satu meter untuk warga yang mau hadir tahlilan,” terang Arba.

Namun permintaan warga itu tidak digubris. Jalan tetap ditutup total sehingga terjadi perselisihan. Beberapa panitia dengan pemilik rumah terlihat cekcok. Tidak sampai di situ, beberapa panitia bahkan memukul dan menendang anggota keluarga yang menggelar tahlil.

Korban penganiayaan adalah Sultan Tegar Eka Saputra. Dia dipukul dan ditendang saat akan melerai perselisihan hingga luka-luka.

Kekerasan yang terjadi memicu amarah warga. Mereka merangsek masuk arena pengajian mencari pelaku pemukulan. Petugas Polsek Brebes pun langsung mengamankan Habib Hasan dan beberapa panitia ke tempat aman. Tindakan ini untuk menghindari aksi balasan dari warga.

“Memang saya dan Kapolsek Brebes minta untuk segera keluar dari rumah ini karena warga sudah mengepung. Mereka kemudian dibawa pakai mobil polisi,” lanjutnya.

Peristiwa ini pun dengan cepat menyebar. Malam harinya, puluhan orang mendatangi rumah Habib Hasan. Mereka mencopoti baliho dan poster para habib yang menempel di rumah tersebut.

“Saya kaget, ada puluhan orang lagi datang dan mencopoti poster poster. Tadinya mereka mau merusak, tapi bisa dicegah setelah massa tau bahwa rumah yang ditempati Habib Hasan adalah milik warga. Habib ngontrak disini,” terus Arba.

Terpisah, Kapolsek Brebes AKP Prapto menegaskan tidak ada penyerangan dan pembubaran pengajian seperti yang viral di media sosial.

“Jadi bukan dihentikan. Pihak yang mengadakan pengajian tersebut adalah Majelis Dzikir Al Anfas atau eks FPI. Karena ada permasalahan seperti ini. Kami lakukan mediasi antara korban dan jemaahnya Habib Hasan (Majelis Dzikir Al Anfas Brebes). Kebetulan masyarakat sekitar tidak menghendaki keributan terulang kembali, sehingga ada kesepakatan tidak akan mengadakan pengajian,” katanya.

Simak selengkapnya di sini.

(yld/idh)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini



Source link

Share.