Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September nanti. Wakil Ketua (Waka) Komisi I DPR, Dave Laksono, berharap kesempatan itu jadi momentum strategis untuk memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global.
“Ini bukan hanya simbol kehadiran di forum internasional, tapi momentum penting untuk menegaskan posisi Indonesia terkait isu perdamaian, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan,” ujar Dave kepada wartawan, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dave, Sidang Majelis Umum PBB merupakan platform diplomatik yang optimal untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang, termasuk menghadapi ketimpangan global. Ia menegaskan pentingnya komitmen Indonesia terhadap prinsip multilateralisme dan tatanan dunia yang inklusif.
“Melalui forum tersebut, Presiden dapat menegaskan komitmen Indonesia pada multilateralisme dan kontribusi nyata dalam isu-isu strategis seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, dan upaya menjaga perdamaian dunia secara berkelanjutan,” tambahnya.
Dave juga berharap substansi pidato Prabowo bisa mencerminkan semangat konstitusi dan nilai kebangsaan, sekaligus menunjukkan kepemimpinan Indonesia yang konstruktif di tengah kompleksitas geopolitik saat ini.
Dave menegaskan Komisi I DPR RI siap mendukung langkah-langkah diplomatik pemerintah, termasuk penguatan diplomasi parlementer dan sinergi lintas kelembagaan untuk memperkokoh posisi Indonesia di panggung dunia.
“Komisi I DPR RI akan terus mendukung upaya diplomatik yang memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional,” pungkas Dave.
Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB
Presiden Prabowo Subianto bakal menghadiri Sidang Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada September 2025. Prabowo akan berpidato di sidang tersebut.
“Informasi yang kami peroleh, sejauh ini beliau dijadwalkan pidato di tanggal 23 (September),” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kepada wartawan, Jumat (22/8).
Hasan mengatakan, Prabowo akan menyampaikan pidato di urutan ketiga. Pidato pertama disampaikan Presiden Brasil Lula da Silva dilanjutkan Presiden AS Donald Trump.
“Pidato ketiga setelah Presiden Brazil dan Presiden US,” ujarnya.
(azh/jbr)