Kemacetan parah akibat proyek galian pipa air bersih membuat perjalanan warga dari Ciputat menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan molor hingga berjam-jam. Wenny (26) seorang warga, mengeluhkan perjalanan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar 20 menit, kini berubah jadi lebih dari dua jam menggunakan TransJakarta.
“Dari Ciputat jam 08.20, sampai sini (Lebak Bulus) jam 10.30. Biasanya cuma 20 menitan. Saya nggak tahu gara-gara apa awalnya, ternyata oh ada galian,” ujar Wenny di Halte Selapa, Jalan Ciputat Raya, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (19/8/2025).
Pagi ini Wenny berangkat dari kawasan sekitar mal perbelanjaan di Ciputat hendak ke Kuningan, Jakarta Selatan. Tak seperti biasanya, kini jadwalnya berangkat akibat macet ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
|
Kemacetan parah akibat proyek galian pipa air bersih membuat perjalanan warga dari Ciputat menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan molor hingga berjam-jam. (Taufiq S/detikcom)
|
Tak hanya itu, Wenny juga mengaku capek dengan aktivitas proyek galian yang semakin marak di Jakarta. Dia bahkan sampai memelesetkan kutipan puisi milik almarhum Sapardi Djoko Damono untuk menggambarkan kondisi galian di Jakarta.
“Saya heran kenapa sih harus ada galian terus, pas masuk musim hujan lagi. Sekarang saya lihat di mana-mana ya. Kayak Jakarta itu fana, galiannya abadi,” ungkap Wenny.
Akibat kemacetan itu pula, Wenny mengaku banyak dirugikan. Sebab gara-gara macet, dia akhir memutuskan beralih transportasi ke ojek online yang memakan lebih banyak biaya.
 Lebar jalan menyempit karena proyek galian hingga memicu macet berjam-jam. (Taufiq S/detikcom) |
“Jadi ruginya bukan cuma rugi waktu, rugi uang juga. Harusnya bisa lebih hemat, jadi boncos,” keluhnya.
Kata Wenny, macet di Ciputat memang ada saja setiap pagi. Namun hari ini lebih parah dari hari kemarin.
“Cepat selesai deh, soalnya kemarin nggak ada ginian lalin kan lancar ya,” katanya.
Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
