MEMBANGUN bisnis di bidang fesyen hingga bertahan lama, memang membutuhkan komitmen dari setiap desainer. Itulah pesan dari desainer senior Wignyo Rahadi.

    Menurut Wignyo, tantangan seorang desainer Indonesia di tahun 2024 ini, tidak boleh latah. Harus punya komitmen dengan bidang yang digelutinya.

    Penasihat dari organisasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini mencontohkan, desainer yang bisa bertahan saat pandemi karena mempunyai komitmen.

    “Jangan buru-buru mengganti jenis usaha atau produk kalau tidak jalan. Harus memperbaiki dulu. Dengan menggarap produk baru, belum tentu diminati,” ucap Wigyo kepada Okezone.com di sela-sela acara inagurasi anggota baru IFC, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.

    Menurut desainer ramah ini, membangun branding itu tidak mudah. Pasalnya, karakter brand harus kuat dan itu tidak hanya berlaku di industri fesyen saja.

    “Konsisten, itu kuncinya. Tanpa konsisten, tidak mungkin terbranding dengan baik. Kualitas harus dijaga, didukung juga cara membranding, mempublikasikannya,” ujarnya.

    Wignyo menambahkan, “Saya konsisten dalam mengolah kain tenun. Satu-satunya desainer yang tidak pakai payet dan lain-lain. Saya hanya mengoptimalkan kain tenun dan tidak memakai brokat. Benar-benar suatu look, outfit berbahan tenun. Jadi, orang hapal bahwa itu karya Wignyo.”

    Memang sampai terbentuk karakter itu, kata Wignyo, waktunya tidak sebentar.

    “Brand itu kuat, orang mengenal karakter desain kita, membutuhkan waktu. Untuk menciptakan branding, perlu waktu. Harus konsisten dengan style dan kualitas, meski saya juga mengolah batik,” ucapnya.


    Follow Berita Okezone di Google News


    Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
    ORION, daftar sekarang dengan
    klik disini
    dan nantikan kejutan menarik lainnya

    Dalam kesempatan itu, Wignyo juga mengaku senang bisa menjadi bagian dari keluarga IFC hingga kini.

    “Kita punya cita-cita bagus mengembangkan fashion di Indonesia, kearifan lokal. IFC sebagai organisasi fesyen dengan anggota terbesar jumlahnya, termasuk kegiatannya,” kata Wignyo.

    Menurutnya, desainer di IFC tidak pelit berbagi ilmu kepada anggota baru. Bisa saling support dan berbagi ilmu, serta fokus mengembangkan fesyen wastra Indonesia.

    “Untuk rekrutmen anggota baru saat ini, juga lebih baik. Termasuk juga koleksinya lebih baik. Keseriusan dari member baru sangat terlihat, mereka paham ikut organisasi dan tidak ikut-ikutan,” ucapnya.



    Source link

    Share.