Jakarta –
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon mengecam aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, belum lama ini. Fadli Zon mengecam provokasi Islamofobia harus dihentikan, terlebih kejadian ini bukan yang pertama kali.
Dilihat detikcom dalam cuitan Fadli Zon di akun Twitternya, Minggu (22/1/2023), dia menyinggung aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Paludan. Fadli Zon mengungkit aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia bukan yang pertama kali.
“Beberapa hari lalu Swedia izinkan lagi politisi ekstremisnya Ramsus Paludan membakar Alquran,” tulis Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan dia sempat menemui Wakil Ketua Parlemen Swedia Ms Lotta Johnsson Fornarve pada medio 2022, tak lama setelah ada aksi pembakaran Al-Qur’an kala itu. Dia memberikan Al-Qur’an terjemahan kepada Fornarve sebagai pengganti Al-Qur’an yang dibakar di Swedia.
“Akhir April 2022, dalam meeting dengan Wakil Ketua Parlemen Swedia, Ms Lotta Johnsson Fornarve, saya berikan Alquran terjemahan Marmaduke Pickthall sebagai ganti Alquran yang dibakar di Swedia,” kata Fadli Zon.
Diwawancarai via panggilan telepon, Fadli Zon mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur’an karena sudah terulang kali terjadi. Dia mendorong pemerintah RI pun harus mengecam tindakan tersebut lantaran dapat memicu konflik.
“Tindakan mengizinkan pembakaran Alquran di Swedia ini harus dikecam karena bukan pertama kali. Bagaimanapun sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, pemerintah harus mengecam atas tindakan yang melukai banyak muslim di dunia termasuk di Indonesia. Jika dibiarkan, bisa memicu konflik yang tak perlu,” tulis Fadli Zon.
Fadli Zon menekankan provokasi Islamofobia harus dihentikan karena menunjukkan intoleransi yang nyata.
“Islamofobia harus dikecam dan dihentikan, menunjukkan intoleransi yang nyata,” ujarnya.
(fca/gbr)