Jakarta –
Salah satu warga Kampung Citaman, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Adeng (51) sedih karena hingga saat ini belum memiliki tempat tinggal. Rumah sebelumnya dieksekusi untuk poembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
Adeng mengaku belum bisa membeli rumah karena lahan rumahnya hanya oleh pihak Jasa Marga pada 2019 lalu dibeli dengan harga Rp 200 ribu per meter. Luas tanahnya yang dieksekusi 341 meter serta rumah permanen berukuran 160 meter.
Adeng mengaku sebenarnya dia dan warga lainnya menolak menjual lahannya. Namun, menurutnya rumahnya tetap dihancurkan.
“Sampai detik ini saya belum mau nerima uang itu. Tanah saya cuma dibayar Rp 200 ribu (per meter), rumah saya segini gedenya hanya dibayar Rp 20 juta. Padahal hampir 17 tahun saya nyicil membangun rumah ini,” kata Adeng dilansir detikJabar, Rabu (1/2/2023).
Adeng mengaku saat ini dia menumpang di rumah orang tuanya. Terkadang dia melihat lahannya yang sudah rata dengan tanah kemudian menginap di masjid sekitar.
Saya belum punya tempat tinggal. Rumah ini sudah hancur, sementara istri saya nginap di rumah orang tua di Cibiuk. Kalau saya masih di sini numpang tidur ke Mesjid,” ujar Adeng.
Simak lengkapnya di sini
(zap/idh)