Malang sekali nasib pria bernama Huugjilt yang dituduh sebagai pembunuh seorang perempuan di China. Huugjilt dieksekusi mati karena kasus ini. 18 tahun kemudian, ia terbukti tak bersalah.
Dilansir dari BBC, semua bermula pada 9 April 1996. Ketika itu, ada seorang perempuan yang ditemukan tewas di sebuah toilet umum di pabrik tekstil di Hohhot. Perempuan diketahui mati dicekik setelah sebelumnya sempat diperkosa. Huugjilt adalah orang pertama yang menemukan perempuan ini.
Alih-alih mencari pelakunya, polisi justru menangkap Huugjilt dan menekannya agar mau mengaku dalam 48 jam. Huugjilt pun akhirnya mau mengaku. Penanganan kasus ini menjadi begitu instan karena pada saat itu China sedang gencar melaksanakan program anti-kejahatan.
Proses hukum Huugjilt juga berlangsung sangat cepat. Huugjilt dijatuhi vonis mati sebulan setelah kasus pembunuhan tersebut. Ia kemudian dieksekusi mati pada Juni 1996.
18 Tahun Dinyatakan Terbukti Tak Bersalah
Nama Huugjilt mendadak diperbincangkan lagi setelah pria bernama Zhao Zhihong mengaku sebagai pembunuh berantai yang telah membunuh 10 orang. Salah satu di antaranya adalah perempuan yang ditemukan oleh Huugjilt.
Hingga akhirnya, pada 2014 Huugjilt dinyatakan tidak terbukti bersalah. Namanya dipulihkan kembali. Huugjilt menjadi korban para pejabat penegakan hukum yang tidak cermat dalam menangani kasus ini.
Bagaiman dengan nasib para pejabat yang berbuat salah ini? Baca halaman selanjutnya.