Jakarta –
Mayoritas warga korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara (Jakut) meninggalkan pengungsian. Warga memilih menyewa kontrakan.
“Sudah (dari) dua hari yang lalu semua (meninggalkan pengungsian),” kata Ketua RW 01, Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Bambang Setiono, saat dihubungi detikcom Senin (13/3/2023).
Bambang melanjutkan, namun masih ada warga yang bertahan di pengungsian, serta memilih mengungsi di rumah keluarganya.
“Mereka ngontrak masing-masing, ada yang ke saudaranya juga. Yang belum dapat uang, ke saudaranya,” imbuhnya.
Menurut Bambang, warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menyewa kontrakan mendapat bantuan dari pemerintah. Sementara yang masih menumpang masih mengurus administrasi.
“Ya (bantuan) dari Pertamina difasilitasi Pemda. Dikasih uang untuk ngontrak (selama) tiga bulan,” kata dia.
Bambang menjelaskan dari 154 kepala keluarga yang terdampak kebakaran Depo Plumpang, baru 27 yang mendapatkan uang bantuan uang kontrak rumah. Bambang menyebut proses pencairan bantuan memakan waktu lama di tahap verifikasi data.
“Untuk data uang kontrak selama tiga bulan baru 27 orang yang udah cair, dari 154 warga. Baru segitu karena verifikasi yang lama, menyesuaikan data karena buka rekening harus punya KTP, karena kebakar, harus bikin dulu,” terangnya.
Berbeda dengan RW 01, sejumlah warga RW 09 yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih mengungsi. Saat ini pihak RW tengah melakukan rapat agar warga segera kembali.
“Belum semuanya, tapi di posko meminta untuk kembali. Saat ini masih penanganan, ini masih rapat nanti dikabarin,” ucap Ketua RW 09, Abdus Syakur.
(aud/aud)