Jakarta –
Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran telah ditutup. Mantan pasien mengenang momen saat menjalani isolasi Corona di sana.
Salah seorang mantan pasien bernama Nafi’an bercerita dirinya terpapar COVID-19 belum ada vaksin. Dia merasa kondisinya lebih baik saat menjalani isolasi.
“Terima kasih kepada perawat dan dokter yang selama pandemi membantu merawat dengan baik para pasien. Saya merasa lebih baik ketika menjalani perawatan dan isolasi di Wisma Atlet. Terlebih, saya terpapar COVID-19 di tahun 2020, masa itu masyarakat masih awam dengan pandemi, vaksin pun belum ada,” kata Nafi’an saat dihubungi, Jumat (31/3/2023).
Dia mengatakan isolasi di Wisma Atlet bukan hal yang menyeramkan. Dia mengatakan banyak kegiatan yang dilakukan selama menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet.
“Dengan isolasi di Wisma Atlet, ternyata tak seseram yang dibayangkan. Para pasien bisa olahraga, keluar masuk kamar, menghirup udara pagi dengan nyaman. Sebab, bila isolasi di rumah, pasien hanya bisa diam di rumah, enggan untuk keluar karena khawatir dikucilkan,” ujarnya.
Nafi’an kemudian bercerita soal hal paling berkesan. Hal itu ialah sikap dan perlakuan sangat baik dari dokter serta perawat di sana.
“Berkesan. Makanan empat sehat lima sempurna, bisa order makanan via ojek online. Pas saya minta izin boleh gak pesan dijawab sama dokternya ‘boleh, asal bahagia, yang penting semua bahagia, asal hati-hati jangan makan yang aneh’. Yang penting bahagia. Itu penekanan yang berkesan dari para perawat dan dokter kepada pasien,’ ujarnya.
Mantan pasien lainnya, Elza, juga mengenang rasa kebersamaan antara pasien dan tenaga kesehatan di Wisma Atlet. Sebab orang-orang yang terpapar COVID merasakan hal yang sama antara satu dengan yang lainnya.
“Jadi waktu aku dan keluarga di Wisma Atlet tuh zaman COVID alfa yang baru-baru. Waktu itu kena Corona kayak masih aib banget gitu ya. Nah, selama di sana ngerasain kayak sepenanggungan sama pasien-pasien yang lain, kita olahraga bareng. Aktivitas bareng. Rasa kebersamaan itu yang bikin kita jadi lebih kuat ngejalanin masa isolasi walaupun pedih banget rasanya waktu itu pisah sama anak,” kata Elza.
Menurutnya, para nakes di sana melayani dengan sepenuh hati. Dia menilai mereka sebagai pahlawan yang sesungguhnya.
“Dan nakes-nakes nya juara sih. Mereka the real hero lah. Saat kita dulu masih gagap soal COVID, mereka stand dengan segala risikonya. Dan benar-benar melayani dengan hati,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran resmi berhenti beroperasi. Sebanyak 16 ribu relawan pun dinyatakan purnatugas hari ini.
“Perpanjangan ini berakhir hari ini, 31 Maret 2023. Alhamdulillah, hari ini kita telah sampai pada akhir perjuangan merawat pasien COVID-19,” kata Koordinator RSDC dr Guntoro dalam sambutannya di Wisma Atlet, Kemayoran , Jakarta Pusat, Jumat (31/3).
“Melalui momen ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua relawan atas sumbangsih yang diberikan. Semoga apa yang telah diberikan menjadi catatan amal dan ibadah di sisi Tuhan,” lanjutnya.
Pelepasan relawan ditandai dengan pelepasan ID card dan penyerahan secara simbolis piagam penghargaan.
(dek/haf)