Jakarta –
Hari ulang tahun (HUT) ke-149 Kabupaten Pandeglang, Banten, diwarnai dengan aksi demonstrasi oleh Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) perwakilan Serang. Dalam aksinya para mahasiswa meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan seperti akses kesehatan hingga pendidikan.
Pantauan detikcom di Tugu Jam Pandeglang, Sabtu (1/4/23) malam, terdengar mahasiswa silih berganti melakukan orasi. Dalam orasinya, mahasiswi menyampaikan kritikan terhadap Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban.
Mahasiswa menilai di usia Kabupaten Pandeglang yang semakin bertambah, tapi problematika yang ada belum juga berkurang. Para mahasiswa menyinggung terkait infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kemiskinan hingga kasus kekerasan seksual.
“Kasus ditandunya ibu hamil di daerah pelosok yang harus melintas akses jalan yang tidak layak, becek, berbatu terdengar miris di telinga,” kata koordinatir lapangan, Zidanu Rifal dalam orasinya malam ini.
Menurut Rifal, hal itu terjadi karena infrastruktur di pelosok Pandeglang masih belum tersentuh oleh pembangunan. Seharusnya, kata dia, di usia yang sekarang persoalan seperti itu harus bisa diselesaikan.
“Bangun infrastruktur secara merata sampai ke pelosok-pelosok daerah, jangan sampai pembangunan hanya bisa dirasakan di wilayah perkotaan saja,” ucapnya.
Ketua Kumandang perwakilan Serang, Alviat dalam orasinya menyinggung terkait fasilitas pendidikan yang belum merata. Dia menilai dalam sektor pendidikan masih banyak warga yang putus sekolah.
Rifal mengatakan kemajuan suatu daerah bisa diukur oleh kualitas pendidikan. Wajar, kata dia, jika hari ini Kabupaten Pandeglang masih belum maju karena problem pendidikan belum bisa diselesaikan oleh Irna-Tanto.
“Pendidikan menjadi elemen penting dalam menopang majunya satu daerah,” ujarnya.
Dia juga menyinggung terkait meningkatnya peristiwa kekerasan seksual. Menurutnya, korban kekerasan bisa hilang masa depannya. Oleh karena itu, ia meminta Pemkab Pandeglang agar melakukan pendampingan dan perlindungan kepada korban.
“Kasus kekerasan seksual kepada perempuan dan anak yang kian meningkat tiap tahunnya. Jangan sampai hal seperti ini dibiarkan begitu saja,” katanya.
Atas hal tersebut, dia menilai masa kepemimpinan Irna-Tanto gagal dalam memimpin Pandeglang. Padahal ini adalah periode kedua Irna-Tanto dalam memimpin Pandeglang.
Rifal meminta kepada pemerintah agar jangan abai atas persoalan yang terjadi. Ia juga meminta di momentum hari ulang tahun ini, Irna-Tanto harus melakukan evaluasi yang menyeluruh.
“Tidak pantas rasa-rasanya bilamana hari ini perayaan momentum HUT Kabupaten Pandeglang dengan tidak mengadakan evaluasi besar-besaran atas persoalan-persoalan yang terjadi,” pungkasnya.
(fas/fas)