Penutupan simpang Santa yang berimbas pembongkaran trotoar jadi jalan raya dikritik sejumlah koalisi sipil. Pj Gubernur DKI Heru Budi hingga Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman buka suara soal kritik tersebut.
Mereka yang Kritik
Sejumlah koalisi sipil yang mengkritik yakni Greenpeace, Koalisi Pejalan Kaki, komunitas Bike To Work atau B2W Indonesia, Road Safety Association, FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta) dan KPBB (Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel). Mereka menggelar aksi tabur bunga.
“Pengembangan lajur sepeda di Jakarta adalah yang paling progresif di dunia saat ini, jadi seharusnya dipertahankan dan diperluas secara masif di seluruh wilayah kota. Apapun yang dilakukan DKI Jakarta akan menjadi benchmark bagi kota-kota lain tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. Lajur sepeda selain sebagai penanda kemajuan peradaban kota, juga sangat efektif mengendalikan kemacetan dan emisi kendaraan,” kata Ketua Umum B2W Indonesia, Fahmi Saimima dalam keterangannya, Minggu (16/4).
Sementara itu, ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menilai penutupan persimpangan dengan mengorbankan trotoar merupakan kemunduran. Menurutnya, trotoar yang sudah dikembangkan Pemprov DKI dikembangkan.
“Apa yang sudah dikembangkan oleh Pemerintah DKI Jakarta, hendaknya dipertahankan dan jangan set back agar masyarakat terfasilitasi dengan baik untuk memanfaatkan non-motorized mobility terutama berjalan kaki. Penghancuran trotoar menjadi jalan raya, jelas langkah set back,” ujarnya.
Kritikan ini lantas direspons oleh Pj Gubernur DKI hingga Dirlantas Polda Metro. Bagaimana respons mereka atas kritik tersebut?
Heru Budi Anggap Kritik Hal yang Biasa
Heru Budi menilai sebuah kritikan adalah hal yang biasa. Dia memastikan Pemprov DKI menerima segala kritik yang ada.
“Kritikan itu kan hal biasa. Buat Pemprov DKI itu bagus saran-sarannya,” kata Heru di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Heru mengatakan pihaknya masih melakukan uji coba terkait rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mengurangi kemacetan.
“Saya dengan Pak Kapolda uji coba buka tutup. Pak Kapolda tadi menyampaikan jam 07.00 jam 10.00 diatur. Setelah itu dibuka sebagaimana biasa. Cuma namanya kemacetan kita atur, plus minusnya kita atur,” ujarnya.
Heru Budi mengatakan pihaknya berupaya memenuhi fasilitas publik. Dia mengatakan tak akan ada pihak yang diabaikan di Jakarta.
“Jalur sepeda difasilitasi oleh Dishub. Mudah-mudahan tidak ada yang terlupakan tidak ada yang terabaikan, kita fasilitasi semua,” ujarnya.
Polda Beberkan Alasan untuk Urai Kemacetan
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan perubahan tersebut dilakukan guna kelancaran arus lalu lintas dan mengurai kemacetan di sana. Dia menyebut perubahan dilakukan karena sebelumnya terjadi bottle neck di simpang tersebut.
“Itu kan upaya kelancaran sebagai sirkulasi. Karena kemarin di situ ada bottle neck itu kan sudah dibuka, trotoar itu dibuka untuk menghindari bottle neck itu,” kata Latif saat dihubungi, Senin (17/4/2023).
Simak selengkapnya di halaman berikut