Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat, salah satunya dialog dengan puluhan tokoh masyarakat. Di depan para tokoh itu, Prabowo mengaku memiliki hubungan khusus dengan Sumbar, sebab ikatan sejarah orang tuanya.
Dialog itu digelar di Hotel Emersia Batusangkar, Tanah Datar, Sumbar, Sabtu (29/4/2023) sore. Silaturahmi lintas tokoh ini disiapkan untuk Prabowo yang sedang menggelar sejumlah kegiatan di Sumbar selama dua hari.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami berkumpul dan berdialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Sumbar. Semoga ini menjadi ajang silaturahmi yang bisa terus berlanjut. Terima kasih sudah mengorbankan waktu untuk menghadiri acara ini,” kata Prabowo yang menyalami satu per satu tokoh yang hadir, berdasarkan keterangan tertulis, Minggu (30/4/2023).
Prabowo mengaku sangat berhubungan khusus dengan masyarakat Sumbar. Karena dalam sejarah Indonesia, orang tua dan keluarganya pernah berada di Sumbar. Pernah dalam satu perjuangan, di mana waktu itu juga memiliki suatu sikap dan visi terhadap kebangsaan.
“Yaitu, kita ingin Indonesia menjadi negara yang hidup di bawah alam keadilan, kemakmuran, demokrasi, bhinneka tunggal Ika,” kata Ketua Umum Gerindra.
Prabowo mengatakan, perjuangan bersama keluarganya dulu adalah kembali ke UUD 1945 dan Pancasila. “Kita menolak ideologi asing, ideologi yang tidak berketuhanan. Kita mengalami pasang surut dan mengalami tonggak perubahan sejarah. Tapi kita tidak lupa bahwa kita pernah menghadapi ancaman. Hampir saja negara kita berubah falsafah dasar negara berdasarkan UU 45 dan Pancasila menjadi negara berideologi lain,” katanya.
“Saya katakan, ideologi lain cocok untuk bangsa lain. Kalau untuk Indonesia yang cocok yang bersumber dari kita sendiri. Berdasarkan Pancasila. Kita tak bisa terima ideologi komunisme, kapitalisme dan liberalis ala barat dan macam-macam. Fasisme, Naziisme dan isme lain tak ada tempat. Ini adalah konsensus cemerlang negara kita,” lanjutnya.
Prabowo kembali menyebut, tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau sangat besar perannya dalam mendirikan Republik Indonesia, seperti Mohammad Hatta hingga Sutan Sjahrir. Prabowo mengaku sempat kenal dengan dengan keduanya.
“Siapa tak kenal Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, M Natsir dan lainnya. Kebetulan saya kenal dan sempat dekat dengan Hatta dan Sjahrir. Hampir tiap akhir pekan kami selalu bersama,” katanya.
Prabowo menyebut kakeknya, Margono Djojohadikoesoemo pernah jadi sekretaris Mohammad Hatta, bahkan dipercaya sebagai pendiri bank pertama Indonesia, yaitu BNI. Prabowo menegaskan orang tuanya juga kenal dengan Sjahrir.
“Dan akhirnya kakek saya terus menjadi salah satu tangan kanannya Bung Hatta. Mewariskan undang-undang soal ekonomi di Indonesia,” katanya.
“Bapak saya, Soemitro Djojohadikoesoemo pernah jadi anggotanya Sutan Sjahrir. Saya juga kenal sastrawan Sutan Takdir Alisyahbana. Saya tak lupa bahwa setiap saya maju di Pilpres, Sumbar masif mendukung. Luar biasa. Saya kepada tokoh-tokoh Sumbar ingin menyampaikan permohonan maaf. Saya baru datang ke sini,” imbuh Prabowo.
Simak selengkapnya di halaman berikut