Jakarta –
Anggota DPRD DKI M Taufik meninggal dunia. Putra sulung M Taufik, Tofan Aji Nugraha, mengatakan semangat M Taufik untuk bisa sembuh sangat tinggi.
“Beliau kalau berobat pengen sampai sembuh, udah gitu kan beliau juga ada janji untuk bisa bantu Pak Anies. Jadi semangat beliau itu yang beliau pegang benar, beliau pengen sembuh benar, jadi ya apapun pengobatan dijalani dengan baik sama beliau,” kata Tofan Aji Nugraha di Al-Azhar Memorial Garden Karawang, Jawa Barat, Kamis (4/5/2023).
Tofan mengatakan ada janji M Taufik untuk membantu Anies di Pilpres 2024 mendatang. Dia mengatakan M Taufik bersemangat untuk memenuhi janji tersebut.
“Jadi ya kita tahu bahwa kemo itu ada efek sampingnya, tentu di badan sangat tidak nyaman cuma beliau tidak pernah bilang nggak nyaman yang penting cepet sembuh supaya beliau bisa beraktivitas lagi, dan bisa menunaikan janjinya membantu Pak Anies,” ujarnya.
Dia mengatakan M Taufik tak pernah mengeluh selama melawan penyakit kanker yang dideritanya. Dia mengatakan ayahnya selalu menekankan kepada anak-anaknya untuk tak lelah membantu orang lain.
“Sosok yang jadi teladan banget bagi saya. Beliau mengajarkan bahwa kita harus banyak menolong orang, dengan begitu Insyaallah nanti ada feedback positif ke kita juga yaitu kalau kita perlu pertolongan Insyaallah akan ditolong juga, dan beliau mengajarkan bahwa sebesar mungkin kita mencari cara untuk menolong banyak orang dengan berbagai cara berbagai bidang yang kita bisa, sebisa mungkin bisa membantu orang banyak. Itu yamg ditekankan sama almarhum,” ujarnya.
Dia mengatakan M Taufik sangat senang ketika dirinya ikut organisasi. Menurut M Taufik, organisasi merupakan salah satu cara untuk bisa membantu orang.
“Beliau kalau saya ikut berorganisasi dia itu sangat senang sebenarnya, karena menurut beliau ya dengan berorganisasi kita bisa banyak belajar karakter, kehidupan, dan itu tadi balik lagi intinya bahwa nanti dengan berorganisasi Insyaallah akan ada gerakan-gerakan yang bisa membantu,” ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan M Taufik tak pernah membedakan anak-anaknya saat menjabat di DPRD DKI. Dia menyebutkan dirinya juga harus mnegantre sesuai nomor urutan tamu untuk bisa bertemu dengan M Taufik di DPRD DKI.
“Di DPRD mungkin beberapa kawan sahabat dan wartawan juga tahu papa sering banget menerima tamu, pintu terbuka sekali untuk bisa nerima tamu tapi ya balik lagi bahwa beliau mendidik dan menganggap semuanya sama termasuk anak-anaknya. Jadi kalau ketika anak-anaknya datang pun ‘ya kalau ngantre ya ngantre nunggu beres urusan papa selesai baru kita ngobrol’ gitu, jadi nggak ada ‘wah anak gua datang ini gua ngobrol sama anak gua dulu deh lu ntar dulu’ nggak,” kata Tofan.
Lebih lanjut, Tofan mengatakan tak ada pesan dan titipan khusus dari M Taufik. Dia bersyukur dirinya bersama kedua adiknya dapat menemani M Taufik hingga pemakaman.
“Almarhum tidak ada titipan apa-apa sih, selama dia sakit juga tidak ada omongan berupa ya titipan atau apapun ya, memang karena beliau berjuang melawan penyakitnya, sudah 6 bulan lebih ya tapi Allah berkehendak lain,” kata Tofan.
“Ya alhamdulillah ketika terakhir beliau menjelang dipanggil, suasananya sangat khidmat sangat tenang. Beliau juga alhamdulillah berpulang dengan sangat tenang pelan dan terlihat nyaman tanpa rasa sakit,” tambahnya.
M Taufik dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (3/5) pukul 21.45 WIB. M Taufik disebut mengalami sakit kanker paru.
“Beliau sakit kanker paru,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra Rani Mauliani saat dimintai konfirmasi, Rabu (3/5/2023).
(dek/dek)