Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp 9,5 miliar untuk membangun tanggul di Kali Baru, kawasan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kali itu acapkali meluber ke Jl Raya Bogor di sebelahnya dan mengganggu kendaraan. Rencananya, pekerjaan konstruksi atau pembangunan fisik tanggul dimulai akhir Juli mendatang.
“Jadi masih dalam proses lelang, diperkirakan kontrak itu direncanakan akhir Juli kontrak. (Konstruksi) langsung bulan Juli juga,” kata Subkoordinator Urusan Perencanaan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Maman Supratman, saat dihubungi detikcom, Selasa (23/5/2023).
Maman mengatakan saat ini proses lelang masih bergulir. Ketika pemenang lelang telah ditentukan, pihaknya langsung menandatangani kontrak untuk segera dilakukan pengerjaan konstruksi.
“Belum. Jadi setelah ditetapkan pemenang lelang, dimulai kontrak,” jelasnya.
Kondisi tanggul di Kali Baru, kawasan pertigaan Hek, Kramat Jati, Jakarta Timur, 9 Juni 2022. (Annisa Rizky Fadhila/detikcom)
|
Maman tidak memerinci berapa perusahaan yang tengah mengikuti lelang. Yang jelas, kata dia, proses lelang difasilitasi oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa DKI Jakarta.
Seperti diketahui, jalanan di pertigaan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur, kerap digenangi air imbas luapan Kali Baru. Wali Kota Jaktim M Anwar mengatakan pihaknya ingin bangunan di bantaran kali direlokasi agar bisa dilakukan perbaikan kali secara menyeluruh.
“Itu kan tanggulnya emang udah rawan longsor, terlalu lama ya. Artinya kita melaksanakan perawatan, sehingga kita harus melakukan perbaikan secara menyeluruh. Kan di pinggiran itu masih banyak toko-toko,” kata Anwar setelah mengikuti acara pengarahan Pj Gubernur DKI Heru Budi di Balai Kota DKI, 26 April lalu.
Anwar mengatakan perlu ada aturan yang melandasi upaya perbaikan kali tersebut. Pemkot sendiri menginginkan agar bangunan sepanjang Kali Baru itu direlokasi.
“Itu kan harus ada pendekatan ya dengan aturan. Saya sih penginnya semua ditertibkan aja gitu, ya untuk direlokasi ya. Ya (sepanjang Kali Baru),” katanya.
Pasalnya, lanjut Anwar, padatnya bangunan di sepanjang kali menyulitkan alat berat untuk pemasangan tanggul atau sheet pile. Anwar menuturkan sampai saat ini perbaikan tanggul hanya dipasangi tanggul nonpermanen.
“Karena kalau kita mau masang sheet pile nggak mungkin bisa, karena nggak bisa masuk di sana. Paling sekarang hanya tambal-sulam, perbaikan-perbaikan. Nah makanya yang disampaikan tadi terjadi rembesan-rembesan, bocoran dari Kali Baru ke daerah Dukuh ke bawah kan ya ke simpang itu,” lanjutnya.
Perbaikan tanggul di pertigaan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur, 9 November 2021. (Marteen Ronaldo Pakpahan/detikcom)
|
Anwar melanjutkan pemasangan sheet pile yang tinggi perlu dilakukan agar tak meluap ke jalanan dan bangunan warga. Namun dia masih menunggu dari Dinas SDA terkait rencana normalisasi Kali Baru ini.
“Pastikan seluruh tanggul itu ter-sheet pile baru lebih tinggi dari jalan supaya nggak tumpah. Jadi perbaikan. Sekarang longsornya 100 meter, kita perbaiki 200 meter,” katanya.
“Kalau rencana mungkin bisa tanyakan ke dinasnya ya. Saya kira nggak mungkin nggak bisa ya. Kita kan menunggu nanti dari SDA,” imbuhnya.
(taa/dnu)