Jakarta –
Sebuah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Hading 538 milik TNI Angkatan Laut (AL) terbakar di Kepulauan Selayar dekat Bira, Bulukumba Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 119 kru dan prajurit berhasil dievakuasi dengan selamat.
Berikut fakta-fakta kebakaran KRI Teluk Hading 538 di laut Selayar yang dirangkum detikcom, Minggu (4/6/2023):
1. Lokasi dan Waktu Kebakaran KRI Teluk Hading
Dilansir detikSulsel, lokasi KRI Teluk Hading 538 terbakar saat itu berada pada 11 nautical mile dari Pulau Selayar dan 7 nautical mile dari Tanjung Salassa, Bulukumba. Insiden kebakaran KRI itu terjadi pada hari Sabtu (3/6/2023) sekitar pukul 14.15 Wita.
2. Insiden Kebakaran KRI Terekam Kamera Warga
Insiden kebakaran KRI Teluk Hading 538 di perairan Selayar itu terekam kamera warga setempat. Dilansir detikSulsel, KRI yang terbakar terlihat dari bibir Pantai Bira. Warga di lokasi kemudian merekam momen kebakaran tersebut.
Video memperlihatkan kepulan asap muncul dari buritan atau bagian belakang kapal. Sementara potongan video lainnya memperlihatkan situasi di atas kapal.
Tampak sejumlah orang sudah bersiap dalam proses evakuasi. Mereka berdiri di atas geladak kapal sambil mengenakan pelampung.
3. Tak Ada Korban
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta mengatakan total sebanyak 119 orang di atas kapal. Di antaranya ada 62 kru kapal dan 57 lainnya merupakan prajurit.
“Alhamdulillah seluruh kru kapal selamat, tidak ada korban, sementara dilaksanakan proses evakuasi seluruh kru kapal dibawa ke Makassar,” ujar Wira Hady Arsanta seperti dilansir detikSulsel.
Dia mengatakan saat ini kapal jenis pendarat buatan Jerman Timur itu sedang ditarik ke daratan terdekat.
“Sekarang kapal akan ditarik ke pulau terdekat atau daratan terdekat,” kata Wira.
4. Operasi Penyelamatan Kru-Prajurit Tuntas 30 Menit
Wira Hady Arsanta mengatakan operasi penyelamatan 119 kru dan prajurit tersebut tuntas hanya dalam 30 menit. Hal itu karena pihaknya berkoordinasi dengan tiga kapal tugboat tak jauh dari lokasi KRI Teluk Hading terbakar yakni kapal TB Safa, NV Golden S dan LV Green.
“Karena hubungan yang kuat, pembinaan maritim yang kuat dan kebetulan ada unsur kami di sana yang sedang terlibat, alhamdulillah proses penyelamatan berjalan cukup cepat, selama 30 menit,” ujar Wira Hady.
Dia mengatakan pihaknya memang rutin melakukan operasi penyelamatan. Hal tersebut menjadi salah satu faktor suksesnya proses evakuasi para prajurit.
“Alhamdulillah karena kru kapal sering latihan untuk penyelamatan kapal, dan proses untuk penyelamatan berjalan dengan cepat. Jadi tidak ada korban. Jadi ini yang sering kita latih kan dalam aksi di mana kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada saat unsur-unsur kami melaksanakan tugas,” katanya.
5. TNI AL Pastikan KRI Teluk Hading Layak Operasi
TNI AL memastikan KRI Teluk Hading 538 yang mengalami kebakaran di perairan Selayar itu masih layak beroperasi. Disebutkan bahwa kapal perang ini bahkan melakukan perjalanan dari Jakarta.
“Kapal dari Jerman, usianya masih layak untuk melaksanakan operasi,” ungkap Kadispenal Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta di Mako Lantamal VI, Jalan Yos Sudarso Makassar, dilansir detikSulsel, Sabtu (3/6/2023).
Wira menjelaskan KRI Teluk Hading 538 tergabung dalam Satuan Lintas Laut Militer 1 Jakarta (Satlinlamil 1 Jakarta) Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Kapal tersebut bergerak dari Jakarta.
“KRI Teluk Hading merupakan satuan operasi yang berada di Komando lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta,” paparnya.
6. Dugaan Penyebab Kebakaran KRI Masih Diselidiki
Saat ini pihak TNI AL masih menyelidiki penyebab kebakaran KRI Teluk Hading 538 di Kepulauan Selayar dekat Bira, Bulukumba Sulawesi Selatan (Sulsel) itu.
“Dugaan penyebab kebakaran sementara sedang kami laksanakan penyelidikan,” kata Kadispenal Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta.
7. KRI Teluk Hading 538 Telah Berusia 45 Tahun
Diketahui bahwa KRI Teluk Hading 538 yang terbakar di perairan Selayar itu telah berusia 45 tahun. Kapal perang ini ternyata merupakan buatan Jerman Timur.
Dilansir dari laman Universitas Stekom, KRI Teluk Hading 538 merupakan kapal perang jenis pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL.
Penamaan kapal ini berdasarkan nama sebuah teluk di wilayah Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
KRI Teluk Hading dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1978. Mulanya kapal ini dibuat untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut. Kapal ini kemudian masuk armada pada tahun 1994.
Kapal ini bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL. Selain itu, KRI Teluk Hading 538 juga kerap difungsikan sebagai kapal pengangkut logistik.
(wia/idn)