Jakarta –
Polisi masih mengusut kasus tabrak lari yang menewaskan Moses Bagus Prakoso (33) di Cakung, Jakarta Timur. Polisi mengatakan belum ada indikasi tersangka OS (26) dalam kondisi mabuk saat menabrak korban.
“Untuk sementara ini belum ada indikasi ke sana (mabuk), tentunya nanti kita lihat. Memang kasusnya dari Rabu malam ya, kita sudah jemput di rumah di Bekasi,” kata Wadirlantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (17/6/2023).
Doni mengatakan pihaknya sangat memungkinkan untuk melakukan tes urine terhadap tersangka untuk mendalami kemungkinan lain dalam insiden tabrak lari ini.
“Nanti kita lihat, kemungkinan-kemungkinan lain juga kita akan coba dalami ya, apakah ada keterangan-keterangan saksi lain juga nanti coba kita akan lakukan, intinya ini semua dalam proses,” ujarnya.
Doni mengatakan OS ditangkap di kediamannya di Bekasi, beberapa jam setelah insiden tabrak lari yang terjadi pada Rabu (14/6) malam. OS sempat ke Bogor setelah kecelakaan maut itu.
“Ya memang kalau kita lihat dari itikad tersangka untuk menyerahkan diri kan memang nggak ada, kita lakukan penjemputan, jadi proses pencarian kita lakukan kemudian Rabu dini hari kita lakukan penangkapan,” ujarnya.
Dia mengatakan ada tiga saksi yang telah diperiksa di kasus tersebut yaitu dua sopir ambulans dan ibu tersangka OS. Dia menuturkan pihaknya tengah melakukan gelar perkara khusus untuk mendalami unsur pidana di kasus tersebut.
“Nanti kita dalami dalam pemeriksaan ya, sementara ini kan baru dua hari ya, saksi baru tiga yang kita minta,” ucapnya.
Dugaan Awal Pemicu Tabrak Lari
Sebelumnya, Polisi mengungkap kasus tabrak lari di Cakung, Jakarta Timur, yang menewaskan Moses Bagus Prakoso (33) dipicu perselisihan di jalan. Perselisihan ini membuat spion mobil pelaku patah yang berujung insiden tabrak lari.
“Perselisihan itu terjadi pada saat di jalan, ada persenggolan, kemudian korban ini memecahkan kaca, menurut pengakuan dari pelaku ya, dari tersangka ya, memecahkan kaca spion,” kata Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (17/6/2023).
Spion patah ini membuat amarah tersangka meledak. Tersangka mengejar korban hingga menabraknya di Jalan Raya Bekasi, tepatnya sebelum pintu masuk Tol Cakung-Kelapa Gading.
“Kemudian pelaku ini bereaksi ya, bereaksi dengan mengejar, kemudian sampailah terjadi peristiwa tersebut,” imbuh Doni.
Polisi tak serta-merta mempercayai pengakuan tersangka. Polisi masih akan mendalami peristiwa sebelum terjadi tabrak lari dengan memeriksa saksi-saksi.
“Kemungkinan besarnya masih kita dalami. Ini kan baru pengakuan Tersangka ya. Jadi ada senggolanlah, ya, antara motor dan mobil, yaitu pelaku dengan korban. Kemudian, karena emosi, kemudian dikejar, dan terjadilah kecelakaan. Jadi sempat itu terjadi, pemicunya itu menjadi menyebabkan pelaku ini menabrak,” ujarnya.
(mea/hri)