Kuasa hukum David Ozora (17), Mellisa Anggraini, menyebut ada banyak hal yang tak digali lebih dalam saat anak AG bersaksi di sidang lanjutan kasus penganiayaan terhadap David. Menurutnya, anak AG belum sepenuhnya berkata jujur dalam sidang.
“Sebenarnya saksi anak AG ini merupakan satu-satunya yang bisa dimintai konfirmasi karena chat ini berkaitan dengan Mario Dandy, anak korban, dan saksi AG. Tapi sangat disayangkan JPU hari ini tidak mempertanyakan atau menggali terkait fakta adanya ancaman penembakan sebelum terjadinya penganiayaan,” kata Mellisa Anggraini kepada wartawan usai persidangan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2023).
“Kedua yang tidak digali adalah mereka dari tadi bicara motif, bahwa ada pelecehan dan lain-lain tapi tidak digali terkait chat-chat dari anak AG, apa-apa saja yg bisa mematahkan motif-motif yang mereka bangun karena dari chat itu sebenarnya tergambarkan bagaimana anak AG yang masih terus intens komunikasi bahkan sebenarnya sejak tanggal 17 masih ada pertemuan. Itu yang tidak digali. Kemudian, kami melihat dalam proses persidangan saksi anak tadi secara gambaran umum kami melihat belum ada kejujuran dari saksi,” tambahnya.
Dia juga menyayangkan tujuan Mario mengubah pelat kendaraan Rubicon yang dikendarainya yang tak digali dalam sidang. Kemudian, dia menyebutkan ungkapan terakhir Mario usai menganiaya David juga tak digali lebih dalam.
“Pelat nomor juga tidak digali. Tujuan ganti pelat nomor itu sebenarnya itu apa yang sesungguhnya sampai harus diganti saat itu juga. Itu juga tidak digali. Kemudian juga terkait pada saat kejadian, itu kan ketika si David lagi dianiaya, terakhir kali di pemukulan, tendangan terakhir kali. Itu kan ada kata-kata, ‘gue nggak takut anak orang mati.’ Itu juga tidak digali. Itu kami sayangkan,” ujarnya.
Selain itu, Mellisa menyebut teman Mario, Rafael Benitez (19) memberikan keterangan yang berbeda. Dia mengatakan Beni tak menyebut adanya kalimat kenang-kenangan saat memperoleh kiriman video penganiayaan David.
“Sebenarnya, ada beberapa perbedaan kesaksian yang disampaikan oleh si Benitez ini pada saat dia menjadi saksi di pelaku anak dengan pada saat dia bersaksi di hari ini. Dia tidak menyampaikan bahwa adanya kata-kata ‘kenang-kenangan bro’ pada saat dikirimkan pada video tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mellisa menyebut sikap AG, Shane dan Mario saat penganiayaan David dilakukan tergambar jelas dalam CCTV yang diputar dan penjelasan saksi ahli digital forensik. Dia menyebutkan Mario sama sekali tak membantu David.
“Kalau anak AG memangku tidak ada kita melihat dia hanya jongkok, tangannya menggapai kepala anak korban, kalau dari MDS sama sekali tidak membantu, tadi ahli sampaikan berdiri bertolak pinggang, dan tadi hakim minta perdalam itu kakinya ngapain, menendang kah, atau memastikan anak korban masih hidup, kemudian di dalam kesaksian ahli tadi juga menyampaikan si Shane memang tidak ikut memukul dan hanya ada menghalau,” ujar Mellisa.
“Tetapi kita memang kita juga saksikan bahwa, anak korban korban memang sudah tidak berdaya, memang dia menghalau dulu, tetapi ketika dia menghalau itu, sudah tidak berguna, karena kondisi anak korban sudah sekarat, sudah tidak berdaya, darah sudah di mana-mana, sehingga dia menghalau anak korban itu hanya membuat anak korban tidak meninggal dunia aja, kalau kita melihatnya seperti itu,” tambahnya.
Pihak David berharap Amanda, mantan pacar Dandy, bisa hadir di sidang karena keterangan Amanda dinilai dapat membuat terang kasus tersebut. Selengkapnya di halaman berikutnya.