Jakarta –
Viral di media sosial seorang warga bernama Okki Sutanto mengeluhkan kelakuan ‘ormas’ yang menutup paksa usaha rumah potong hewan (RPH) ayam potong di Jakarta Timur milik orang tuanya. Polisi turun tangan langsung saat peristiwa terjadi.
Dilihat detikcom, Kamis (29/6/2023), Okki mengunggah cerita keluhannya pada Rabu (28/9) pagi hari. Dia juga turut mengunggah foto surat edaran dari ‘ormas’ dimaksud Okki yang meminta RPH ayam potong orang tuanya berhenti beroperasi sementara mulai 27 hingga 30 Juni 2023.
“Usaha orang tua saya, RPH ayam potong, hari ini ditutup paksa ormas gak jelas. Tiba-tiba beberapa hari lalu dapet surat edaran gini, padahal musyawarahnya aja gak diundang wkwk,” tulis Okki di akun Twitternya. Okki telah mengizinkan cuitannya itu dikutip.
Okki juga mengunggah foto saat RPH ayam potong milik orang tuanya digeruduk ‘ormas’ tersebut. Dia menyesalkan atas aksi itu karena RPH milik orang tua Okki disebut diakui oleh Pemprov DKI Jakarta.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira memberikan penjelasan terkait viral ‘ormas’ tutup paksa RPH Rawa Kepiting di Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jaktim. Ternyata, ‘ormas’ yang dimaksud menutup paksa RPH itu adalah Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung.
Syarifah mengatakan sebanyak 75 orang dari Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung melakukan aksi unjuk rasa di dekat RPH Rawaterate dan RPH Rawa Kepiting. Puluhan orang itu demo pada Selasa (27/6) sekitar pukul 19.00 WIB.
“Aksi dilakukan dengan cara menghadang kendaraan pengangkut ayam yang akan masuk ke RPH Rawaterate & RPH Rawa Kepiting KIP Cakung agar tidak ada aktifitas/libur selama 4 hari sampai tanggal 30 Juni 2023. Dan juga melakukan imbauan terhadap para pedagang yang masih berdagang di RPH untuk tidak beroperasi sementara dan menutup akses menuju RPH,” kata Syarifah dalam keterangan tertulisnya malam ini.
Kemudian pada pukul 20.20 WIB, pihak kepolisian melakukan mediasi antara perwakilan Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung dan perwakilan pedagang RPH Rawaterate.
“Pada sekira pukul 21.20 WIB aksi membubarkan diri, situasi aman kondusif,” ucapnya.
Syarifah menyebut bahwa RPH yang sempat didemo Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung itu akhirnya tetap bisa beroperasi usai proses mediasi menemui titik terang.
“(RPH) tetap beroperasi. Sampai saat ini kami tetap pantau situasi,” imbuhnya.
(fas/lir)