Anastasia Pretya Amanda (19), mantan pacar Mario Dandy Satriyo, akhirnya hadir di persidangan kasus penganiayaan Cristalino David Ozora, setelah dua kali absen. Di atas kursi roda, Amanda mengungkapkan curhat David yang mengaku menerima ancaman penembakan dari Mario Dandy.
“Jam 2 itu David nge-chat saya,” ucap Amanda di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (4/7/2023).
Amanda mengatakan David mengirimkan pesan pada dirinya pada 30 Januari 2023, pukul 02.00 WIB. Amanda menyampaikan David menghubunginya dengan nomor tak dikenal.
Dalam pesan singkat tersebut, Amanda menuturkan David bercerita soal Mario Dandy yang menelepon David.
“Dia bilang, ‘Kak, ini Wareng (nama panggilan David). Kakak ngomong apa?’. Di situ karena saya habis marah, usir Mario. Saya bilang nggak ngomong apa-apa, gua nggak mention nama siapa-siapa,” cerita Amanda.
Amanda mengatakan David mengaku disinggung-singgung Mario Dandy soal peristiwa di 17 Januari. Kepada Amanda, David mengaku hendak ditembak Mario Dandy jika ketahuan berbohong.
“Katanya, ‘Dandy nelepon-nelepon gua nanyain tanggal 17 (Januari)’. Di situ saya masih marah tuh, saya masih marah, terus dia bilang katanya ditelepon, David katanya kalau bohong, diancam ditembak sama Mario,” ujar Amanda.
Amanda juga mengaku tak kenal dengan David. Amanda mengatakan mengetahui David merupakan teman adiknya.
Dia pun akhirnya tak menanggapi lebih lanjut curhat David. “Dari situ, berhenti chat-nya. Dibilang dia kayak nanya-nanyain AG ke gue,” ucap Amanda.
Ayah David, Jonathan Latumahina, yang hadir di ruang sidang mengaku kecewa karena jaksa penuntut umum (JPU) tak membahas lebih dalam soal ancaman penembakan terhadap David, sesuai kesaksian Amanda.
“Seperti yang kemarin ketika saya beri kesempatan untuk bersaksi, ada poin yang sangat penting yang belum digali. Tadi si Amanda juga ngomong ancaman nembak itu sama sekali nggak di-notice sama JPU. Sama sekali nggak di-notice, malah motif,” kata Jonathan usai sidang.
Jonathan justru memuji majelis hakim yang dinilainya mau menggali dan meluruskan jalannya persidangan. Dia berharap perjalanan bisa berjalan dengan adil.
“Jadi majelis hakimnya keren kalau menurut saya. Mereka yang lebih menggali, bahkan tadi sidang, tadi majelis mengajari ke pengacara kalau ada keberatan di luar BAP harus seperti apa,” ujarnya.
Kuasa hukum David kecewa ancaman penembakan tak didalami jaksa. Simak selengkapnya di halaman berikutnya.