Bogor –
Kumpulan cuitan atau utas dengan narasi ‘Sisi gelap Kabupaten Bogor‘ viral di Twitter. Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan, pun merespons utas itu.
Dilihat detikcom, Senin (10/7/2023), ada sejumlah cuitan soal kondisi di Kabupaten Bogor yang rusak parah hingga Plt Bupati Iwan yang disebut tak mengalami kondisi yang dialami warga. Unggahan tersebut juga mengangkat isu pembangunan di Kabupaten Bogor yang tidak memberi dampak kepada warga.
Ada sejumlah foto yang menunjukkan gambar jalan rusak yang disebut berada di Kabupaten Bogor. Ada pula foto yang disebut Iwan sedang main golf.
“Sisi gelap Kabupaten Bogor,” demikian tulisan dalam salah satu foto berlatar belakang Kantor Bupati Bogor.
Plt Bupati Iwan kemudian buka suara. Menurutnya, memang ada 20 persen jalan rusak di Kabupaten Bogor.
“Kalau bilang rusak parah itu kan kita sudah nyampein panjang jalan Kabupaten Bogor 1.700 Km. Ini yang jalan kabupaten, udah dimapping 20 persen rusak parah, berdasarkan hasil laporan PUPR, rusak sedang dan baik itu berapa,” kata Iwan.
Menurutnya, foto yang beredar kemungkinan merupakan bagian dari 20 persen jalan yang rusak. Dia mengklaim proses perbaikan jalan terus dilakukan oleh Pemkab Bogor.
“Pelaksanaan peningkatan jalan ini sedang berjalan. Mungkin yang kemarin disebut parah ini masuk ke dalam peningkatan tahun ini, kita juga kan ada progres. Terus yang rusak-rusak ringan itu bisa ketutup oleh pemeliharaan,” ujarnya.
Iwan mengatakan pembangunan jalan dan penerangan jalan umum (PJU) menjadi prioritas pada tahun 2024. Dia akan mengalokasikan anggaran belanja 2024 lebih untuk itu.
“Tadi saya rapat Bappeda, (pemeliharaan) gedung kecamatan, kelurahan, saya coret semua. Saya bilang ini sekarang kita fokus semangat untuk temanya infrastruktur. Karena sudah menjadi tren, kita harus meng-counter itu dengan keseriusan mengalokasikan anggaran jalan 2024 itu untuk infrastruktur jalan, jembatan, dan PJU. Mudah-mudahan bertahap lah,” sebutnya.
Dia menyinggung program Satu Miliar Satu Desa (Samisade). Menurutnya, hal itu juga bisa membantu membangun infrastruktur di desa.
“2024 Samisade tetap ada, jangan kurang dari Rp 1 miliar, karena semangatnya untuk infrastruktur. Saya tidak akan mengurangi anggaran Samisade. Karena saya membaca masyarakat ini tidak tahu status jalan desa apa kabupaten. Mudah-mudahan dengan tidak berkurangnya Rp 1 miliar, ya bisa menjawab jalan desa tertolong oleh Samisade,” imbuhnya.
“Nah jalan kabupaten, kita akan minimal sesama dengan tahun 2023 bisa ke Rp 400 miliar dan pemeliharaan bisa ke Rp 1.150 miliar,” sambung Iwan.
(rdh/haf)