Jakarta –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengatakan ada 1.770 koperasi yang tercatat secara administratif di wilayahnya. Namun hanya 750 yang ternyata masih aktif.
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor mengatakan, dari 750 yang masih aktif, hanya 600 koperasi yang dalam kondisi ‘sehat’. Sehat yang dimaksud adalah masih rutin menggelar rapat anggota tahunan (RAT).
“Di Kabupaten Bogor itu ada sekitar 1.770. Tapi dari jumlah tersebut tentunya ada yang aktif, ada yang masih perlu didorong, ditingkatkan, dan ditingkatkan, tentunya ada koperasi sehat dan koperasi yang tidak aktif,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor, Asep Mulyana, kepada wartawan seusai acara Hari Koperasi Nasional di Cibinong, Rabu (12/7/2023).
“Yang aktif itu sekitar 750-an, itu juga aktif belum tentu sehat. Yang sehat itu yang menyelenggarakan RAT sekitar 600-an,” imbuh dia.
Asep lalu menuturkan pihaknya mengusulkan pembubaran koperasi yang sudah tak aktif. Dia menyebut pembubaran koperasi tak bisa serta-merta dilakukan.
“Ini yang tidak aktif sedang diusulkan untuk pembubarannya. Karena untuk pembubaran koperasi ini sulit, kita harus tahapan-tahapannya itu harus sampai ke pusat. Makanya nanti kalau yang sudah tidak aktif harus diproses, dibubarkan sesuai dengan prosedur,” jelasnya.
Pihaknya juga akan menelusuri kenapa koperasi tersebut tidak aktif. Beberapa faktor diungkapnya, salah satunya karena euforia awal membentuk koperasi.
“Kita telusuri, tracking juga kenapa mereka tidak aktif. Ini mereka banyak faktor, ternyata dulu membentuk koperasi karena euforia, senang awalnya. Tapi saat menggerakkan koperasi kan harus penuh tanggung jawab, kedisiplinan, kesabaran, mereka akhirnya vakum,” pungkasnya.
(rdh/aud)