Nyimas Fitria Amelia (19), adalah satu dari 54 calon taruni yang lolos ke tahap akhir seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2023. Anak kedua dari empat bersaudara ini optimis dirinya lolos seleksi Akpol, meski tahun lalu gagal di seleksi Bintara Polri.
“Kalau ikut (seleksi) Akpol baru sekali, tapi tahun lalu ikut (seleksi) Bintara. Saya yakin saya lebih baik dari tahun lalu, jadi sekalian apa saya ikut Akpol,” ujar alumnus MAN 2 Kota Bengkulu ini kepada detikcom di Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (22/7/2023).
Hari ini, Senin (24/7), adalah hari yang dinanti Amel, panggilan akrabnya. Dia bersama 432 calon taruna dan taruni lainnya akan mendengarkan pengumuman Sidang Akhir Rekrutmen Calon Taruna (Catar) Akpol 2023.
Catar asal pengiriman Polda Bengkulu ini mengaku belajar dari kelemahannya saat mengikuti tes Bintara Polri tahun lalu. Namun tekadnya kuat untuk menjadi seorang polisi wanita (polwan).
“Saya lebih banyak belajar dari kesalahan saya yang lalu-lalu. Saya lebih banyak latihan dan memperbaiki sisi kesehatan. Tahun lalu saya gugur di (Pemeriksaan) Kesehatan II karena punya (sakit) amandel, jadi saya perbaiki dengan operasi amandel pakai BPJS,” jelas Amel.
“Lalu nilai akademis saya yang kurang, saya lebih belajar, saya lebih sering latihan,” sambung dia.
Amel mengatakan saat SD kerap dibantu menyeberang jalan di depan sekolahnya oleh polisi lalu lintas. Bagi Amel, polisi adalah profesi yang berwibawa.
“Saya pertama kali melihat polisi itu SD, kelas 1 mungkin, saya melihat polisi lalu lintas menyeberangi saya saat mau sekolah.
Dari situ saya terinsipirasi kalau menjadi polisi itu bisa bantu2-bantu masyarakat, bisa membantu anak-anak, Terlihat berwibawa,” cerita dia.
Amel mengaku cita-citanya sejak SD tersebut tak surut seiring waktu, dan seiring munculnya pemberitaan ‘miring’ tentang polisi. Dia yakin kejadian-kejadian yang mencoreng citra kepolisian adalah ulah individu.
“Menurut saya itu kembali lagi masing-masing orangnya. Menurut Amel, itu tergantung peibadi masing-masing. Memang akhir-akhir ini nama baik polisi sedikit jatuh. Tapi dimulai dari saya sendiri, saya harap generasi-generasi selanjutnya akan bersikap baik, agar ke depannya nama baik polisi naik. Makanya generasi-generasi sekarang ini kalau bisa jangan nanti jatuh lagi nama baiknya,” tutur dia.
“Dari kecil cita-citanya kalau ditanya orang, ‘Amel cita-cita mau jadi apa?’, saya jawab, ‘Mau jadi polisi, mau jadi polwan,” imbuh Amel.
Amel juga memiliki motivasi yang kuat mengikuti rekrutmen catar Akpol, lantaran teringat dukungan Sang Ayah saat dirinya menyatakan keinginannya menjadi polwan.
“Ayah saya punya usaha depot air isi ulang, usaha kecil, keliling naik motor jemput-jemput galon untuk diisi ulang. isi ulangnya di rumah, nanti habis diisi air, dianter lagi ke rumah pelanggan,” terang Amel.
“Ayah ada seseran juga jadi tukang gali kubur, sudah dua tahun belakangan. Tapi itu kan nggak setiap hari orang meninggal, jadi jarang juga. Tapi kalau ada orang yang meninggal, ayah biasanya yang jadi tukang gali kuburnya,” tambah Amel soal sang Ayah.
Selanjutnya: Amel ingat pesan ayah.
Lihat juga Video: Syarat Tinggi Badan Taruna Direvisi, Sampai Usia Berapa Tinggi Bisa Bertambah?