Jakarta –
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menceritakan pengalaman selama menjadi menteri. Menurutnya hampir setiap kebijakan selalu diprotes termasuk kebijakan yang baik.
“Hampir setiap kali. Hampir setiap kali (diprotes). Udah kebijakan yang bagus aja diprotes. Jelas bagus gitu kayak itu pun diprotes,” kata Nadiem dalam acara BelajaRaya 2023, di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Sabtu (29/7/2023).
Nadiem mengatakan kebijakan yang diprotes salah satunya kebijakan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Padahal menurutnya kebijakan itu merupakan kebijakan yang baik dan mulia.
“Kayak dorong guru honorer jadi PPPK itu aja dikritik terus. Padahal itu udah paling bagus, paling mulia,” sambungnya.
Nadiem pun mengaku sempat tidak percaya diri (PD) setiap kali membuat kebijakan dan diprotes. Namun, kata dia, saat ini dirinya telah terbiasa dengan hal itu.
“Nggak apa-apa, nggak apa-apa, udah hampir empat tahun, jadi saya boleh curhat. Udah pede, udah PD. Tahun pertama kedua belum PD,” ungkap dia.
Nadiem pun berkelakar jika sebentar lagi dirinya akan lulus dari Kabinet Indonesia Maju. Dia mengatakan selama di Kabinet, selalu terus belajar.
“Saya sebentar lagi lulus dari universitas Kabinet Indonesia Maju. Karena udah empat tahun saya di sini, kerjaannya mau nggak mau belajar terus gitu setiap hari. Pertama kali sidang kabinet belajar. Pertama kali didemo sama guru, sama penggerak, sama mahasiswa itu belajar,” jelasnya.
Menurutnya, harus ada keinginan untuk belajar agar dapat menghadapi tantangan. Dia menilai jika tidak ingin belajar, maka setiap ada tantangan akan merasa sedih.
“Jadi kalau kita menghadapi tantangan tapi kita nggak punya mindset pengen belajar, ya ujung-ujungnya kita nyalahin diri sendiri. ‘Aduh saya victim, kasihan sama diri sendiri’, tapi kalau kita putar itu perspektif, kita ganti, kita balikkan, kita bilang ‘eh ini ada tantangan yang benar-benar keras, kuat, sulit, ini bisa jadi kesempatan belajar’. Nah berubah tuh, tiap kali ada tantangan kita senang bukan sedih,” tuturnya.
(amw/aik)