Bekasi –
Mega Suryani Dewi (24) tewas dibunuh suaminya, Nando (24), di rumah kontrakan di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Pemilik kontrakan, Dewi (41) mengungkap sosok Mega.
“Mega itu orangnya lembut, anaknya tuh baik, ramah ceria. Jadi bukan tipikal orang yang mungkin kalau ada apa-apa tuh teriak, minta tolong apa, enggak,” kata Dewi kepada wartawan di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (12/9/2023).
Dewi juga mengungkap Mega pernah mengalami KDRT dari suaminya, Nando. Mega bahkan sempat kabur dari kontrakan karena tidak tahan dengan perlakuan Nando.
Saat itu, kata Dewi, Nando sempat curhat kepadanya. Dewi mengatakan Nando sempat gundah lantaran istrinya pergi dari kontrakan.
“Iya mungkin dia (Nando) gundah kan istrinya sudah pergi dari sini, posisi saya di luar dia menemani saya cerita cerita masih cerita soal permasalahnnya, dia capek, istrinya juga capek, anaknya nangis enggak langsung dipegang,” katanya.
Menurut Mega, Nando saat itu menunjukkan rasa penyesalannya setelah cekcok dengan Mega. Nando, disebutnya khilaf saat itu.
“Dia bilang ‘gimana ya bu saya takut kehilangan Mega’, kan berarti ada rasa penyesalan. Intinya ya dia takut cerai, takut pisah, dia ngakuin kesalahan, ‘khilaf bu maafin bu Nando khilaf’. Anaknya terbuka sama saya, lebih terbuka Nandonya karena lebih sering di sini, Meganya kan kerja,” jelasnya.
Motif Nando Bunuh Mega
Pembunuhan itu terjadi pada Kamis (7/9), sekitar pukul 22.00 WIB. Kasus ini baru dilaporkan oleh tersangka yang juga suami korban pada Sabtu (9/9) dini hari.
Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan, mengatakan tersangka Nando membunuh korban karena merasa sakit hati.
“Motif sesungguhnya didasari oleh sakit hati. Jadi pelaku sakit hati dan didasari juga oleh faktor ekonomi. Jadi tidak ada pihak ketiga ya. Jadi Pelaku sakit hati karena perkataan dari korban,” kata Hasan kepada wartawan di Polsek Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Senin (11/9).
(mea/mea)