Jakarta –
Kali Bekasi tercemar limbah yang mengakibatkan air berwarna hitam dan bau. Direktur Utama Perumda Tirta Patriot Ali Imam Faryadi meminta warga melapor jika mengalami gatal akibat air tersebut.
“Terkait informasi itu, kami terima kasih. Atas informasi itu, saya minta tolong datanya kasih ke kami by name by address nanti kita cek ke lapangan,” ujar Ali Imam saat dihubungi detikcom, Rabu (20/9/2023).
Ali mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan jika ada laporan warga yang mengalami gatal akibat air. Menurutnya, jika hal tersebut terjadi karena air, akan bersifat komunal.
“Gatel-gatel itu kalau betul sumbernya dari kami kan sifatnya komunal, zonasi. Tapi kalau satu warga yang gatal-gatal apakah benar penyebabnya? Atau warga tersebut kulitnya sensitif,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, pasokan air bersih untuk 40 ribu warga disebut sempat dihentikan pada Jumat (15/9) tapi kembali dialirkan pada Senin (18/9). Ali Imam mengatakan saat ini air telah mengalir ke rumah warga. Meski begitu, kondisi air belum kembali normal.
“Saat ini baru saya cek kita bisa produksi di 315 LPS (liter per detik) jadi ya 60 persen lah dari normalnya. Biasanya normalnya kita produksi 560 LPS. Jadi pencampuran dari Kalimalang 3 kubik dari Nowo 1 kubik alhamdulillah kita masih bisa ngolah walaupun belum maksimal. Dengan kondisi begitu kita dorong dengan 2 setengah bar ke pelanggan. Jadi dengan posisi begitu memang bahwa di pelanggan kita itu mengalir tapi kecil,” ujarnya.
“Kalau normal kita 4 bar, makannya kita nggak tekan abis tapi minimal pipa itu ngisi air, di pelanggan itu keluar walaupun nggak banyak tapi bisa keluar,” tuturnya.
Dengan kondisi yang belum maksimal, Ali memprediksikan masih ada sejumlah wilayah yang air belum mengalir. Wilayah tersebut adalah Tarumajaya dan Babelan.
Lihat juga Video ‘PM Jepang soal Buang Limbah Nuklir ke Laut: Aman!’:
(dwia/dhn)